Minggu, 15 Juli 2012

Halte Adem di Negeri Gersang


Musim Panas di Gurun merupakan ancaman serius bagi stamina tubuh. Bagi pekerja yang tidak punya kendaraan pribadi mereka harus menggunakan angkutan umum,emang sih ada beberapa perusahaan yang menyediakan bis buat para karyawannya tapi ada juga perusahaan yang hanya memberikan uang tranportasi.

Untunglah pemerintah dubai mengerti akan kondisi ini karenanya mereka membangun halte halte bis yang adem alias full AC.  Berbeda dengan metro yang datangnya selalu tepat waktu,  bis di Dubai kadang datangnya enggak jelas hihihi.  Kadang cepet sering juga datangnya  lama, ya, tergantung dengan tingkat kemacetan
.
Bisa di bayangkan seandainya tidak ada halte bis adem, bagaimana seseorang harus menunggu bis dalam keadaan cuaca panas sekitar 40 derajatan? saya memperkirakan bakal ada dua kemungkinan, pertama yang menunggu akan ”gosong” mirip mirip ikan asing  kedua dia akan jatuh pingsan karena kekurangan cairan.

Kerennya walau pun halte ini tidak di jaga sama satpam, kondisinya bisa di katakan bersih dari segala bentuk corat dan coret, warga Dubai sadar betul kalo merekalah yang harus menjaga fasilitas publik ini. Kalo di lihat dari ukurannya halte bis di Dubai  memang relatif kecil. Paling paling hanya dapat menampung 5-10 orang.

Di samping halte bis biasanya akan ada tempat sampah yang berbentuk kotak, ada tiga kotak di sana. Tiga kotak sampah itu membuat kita dapat memilih di kotak mana kita harus membuang sampah. Jadi kalo kita habis minum coke atau pepsi kita bisa membuangnya di kotak sampah khusus kaleng atau kalo kita mau membuang plastik kita juga dapat membuangnya di kotak sampah khusus yang menampung plastik.

Oleh pemerintah Dubai sampah sampah tersebut nantinya akan di daur ulang.
Selama tinggal di Dubai saya suka  melihat tidak sedikit halte bis yang di jadikan tempat Iklan, maksudnya banyak perusahaan perusahaan besar yang nempelin iklannya di halte bus,  iklan iklan minuman, bank, bahkan  resto cepat saji seringkali mejeng di sana.

Bentuk iklannya banyak yang menarik, saya kira duit dari hasil iklan ini lumayan gede,dan itu semua masuk ke dalam kas pemerintah Dubai. Apa yang dapat kita temukan di dalam halte selain  tempat duduk? kita juga dapat menemukan peta serta rute perjalanan bus.
Cukup pusing juga menghapal nomor bis di Dubai, saya paling  ingetnya hanya  jalur bis yang menuju tempat tempat yang sering saya datangi,  kalo jalur bis lain saya kurang tahu.

Apalagi sejak ada metro saya jarang bepergian dengan menggunakan bis.
Sama seperti metro, bis Dubai juga menggunakan sistem kartu isi ulang. Kartu isi ulang metro dapat juga di gunakan untuk naik bus, jadi dengan satu kartu kita dapat menggunakan semua tranportasi umum kecuali taksi, kalo taksi kita harus bayar cash.
Hidup di gurun tampa AC adalah sebuah siksaan, karena itu enggak heran kalo haltenya pake AC, sedangkan untuk negara negara yang tidak terlalu panas, saya kira cukuplah dengan AJ( Angin Jendela) hihihi tapi kalo emang pemerintah mau memanjakan warganya enggak ada salahnya menyediakan AC di setiap fasilitas publik.

Saya kira, Jakarta juga udah lumayan panas, jadi Pemkot DKI harus menyediakan AC di setiap halte bis,karena sekali lagi sudah menjadi tugas pemerintah menyediakan fasilitas publik yang nyaman dan aman. aman di sini berarti aman dari sengatan matahari sekaligus aman dari copet. hihihi.
13367378301338052015
Orang orang menggunakan payung saking panasnya. dok pribadi
oya, apakah saya pernah kecopetan selama menggunakan bis di Dubai? Jawabnya, tidak pernah,  namun ada satu hal yang membuat bis Dubai kurang asyik, yakni Tidak adanya pengamen, hal ini membuat Bis kotanya  kurang gereget di mata saya.
1336737060316114623
Mas Rahmad sedang ngadem di halte. dok pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar