Abdullah Ali, dia orang Arab yang biasa ngurusin kepergian para staf ke london, berteriak sambil menyebut nama Dani, mendengar nama dani, telinga saya langsung bereaksi, Karena Dani adalah orang Indonesia. Kalo siang dia bekerja di majelis besar sedangkan kalo malam dia bekerja di majelis anak.
Peluang pergi ke London sebenarnya lebih besar dari majelis kecil( anak) tapi ternyata Dani berangkat dari majelis besar, mungkin Sheikh melihat Dani sebagai pekerja yang rajin dan cekatan, keputusan di ajak atau enggak di ajak pergi ke London memang sangat di tentukan oleh Sheikh.
Dani udah pergi ke Konsulat Inggris di Dubai untuk di potret dan menanda tangani beberapa form isian. sebelum berangkat para staf biasanya akan berkumpul di depan kantin setelah itu mereka akan masuk ke dalam bis menuju bandara khusus.
Tidak ada pemeriksaan sebagaimana bandara biasa, kemudian nanti setelah tiba di London mereka akan langsung menuju rumah Sheikh. Apa yang mereka kerjakan selama di London? tentu saja mereka melakukan apa yang biasa mereka lakukan di Dubai.
Ada yang membuat kopi khas Arab( Gahwa) ada juga yang sibuk di dapur membuat makanan makanan khas Arab. Sedangkan untuk urusan bebersih rumah Sheikh sudah di lakukan oleh pegawai lokal di London. Berbagai cerita beredar mengenai enaknya bekerja di rumah rumah sheikh di luar Dubai.
Seperti bagaimana mereka hanya bekerja ”keras” ketika sheikh dan keluarganya datang jika sheikh dan keluarga tidak datang praktis mereka hanya ”bengong”. Tidak hanya staf London yang hepi sebenarnya, staf yang bekerja di pulau juga sama. Mereka siaga satu hanya kalo sheikh dan keluarga datang.
Ada pula kasus menarik yang datang dari dari staf staf yang di ajak ke London yakni adanya staf yang ”melarikan diri”. Ketika staf yang lain udah siap siap balik lagi ke Dubai tiba tiba jumlah staf mengurang, setelah di cari cari tidak ketemu juga akhirnya di tarik kesimpulan bahwa mereka yang hilang itu sudah ”melarikan diri”.
Rerata staf yang ”melarikan diri” berasal dari India, konon, orang India di London punya semacam ”penampungan”. Keputusan kabur dari rombongan besar pastinya udah di pikir pikir terlebih dahulu, saya berharap Dani tidak berfikir untuk melarikan diri. hihihi.
Mengapa mereka memutuskan untuk mencari kerja di London walaupun dengan status ilegal? Entahlah, yang jelas apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan yang mengundang resiko. London adalah salah satu tempat di Eropah yang di sukai para bangsawan gurun termasuk para bangsawan Dubai.
Dani adalah alumni STBA ( Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Bandung, sebelum bekerja di Dubai dia juga sempat ”bertualang” di Singapura. Walaupun tidak punya pendidikan perhotelan Dani sempat bekerja di sebuah hotel berbintang di Bandung.
Pengalaman bekerja di hotel itulah yang mengantarkan dia dapat masuk ke majelis Sheikh. Saat ini dia bekerja di bagian service. Semoga nanti perjalanan dani berlangsung lancar dan sepulang dari London semangat kerjannya akan semakin meningkat. Jika anda bekerja dengan baik maka berbagai ”kejutan” akan menghampiri anda.
Peluang pergi ke London sebenarnya lebih besar dari majelis kecil( anak) tapi ternyata Dani berangkat dari majelis besar, mungkin Sheikh melihat Dani sebagai pekerja yang rajin dan cekatan, keputusan di ajak atau enggak di ajak pergi ke London memang sangat di tentukan oleh Sheikh.
Dani udah pergi ke Konsulat Inggris di Dubai untuk di potret dan menanda tangani beberapa form isian. sebelum berangkat para staf biasanya akan berkumpul di depan kantin setelah itu mereka akan masuk ke dalam bis menuju bandara khusus.
Tidak ada pemeriksaan sebagaimana bandara biasa, kemudian nanti setelah tiba di London mereka akan langsung menuju rumah Sheikh. Apa yang mereka kerjakan selama di London? tentu saja mereka melakukan apa yang biasa mereka lakukan di Dubai.
Ada yang membuat kopi khas Arab( Gahwa) ada juga yang sibuk di dapur membuat makanan makanan khas Arab. Sedangkan untuk urusan bebersih rumah Sheikh sudah di lakukan oleh pegawai lokal di London. Berbagai cerita beredar mengenai enaknya bekerja di rumah rumah sheikh di luar Dubai.
Seperti bagaimana mereka hanya bekerja ”keras” ketika sheikh dan keluarganya datang jika sheikh dan keluarga tidak datang praktis mereka hanya ”bengong”. Tidak hanya staf London yang hepi sebenarnya, staf yang bekerja di pulau juga sama. Mereka siaga satu hanya kalo sheikh dan keluarga datang.
Ada pula kasus menarik yang datang dari dari staf staf yang di ajak ke London yakni adanya staf yang ”melarikan diri”. Ketika staf yang lain udah siap siap balik lagi ke Dubai tiba tiba jumlah staf mengurang, setelah di cari cari tidak ketemu juga akhirnya di tarik kesimpulan bahwa mereka yang hilang itu sudah ”melarikan diri”.
Rerata staf yang ”melarikan diri” berasal dari India, konon, orang India di London punya semacam ”penampungan”. Keputusan kabur dari rombongan besar pastinya udah di pikir pikir terlebih dahulu, saya berharap Dani tidak berfikir untuk melarikan diri. hihihi.
Mengapa mereka memutuskan untuk mencari kerja di London walaupun dengan status ilegal? Entahlah, yang jelas apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan yang mengundang resiko. London adalah salah satu tempat di Eropah yang di sukai para bangsawan gurun termasuk para bangsawan Dubai.
Dani adalah alumni STBA ( Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Bandung, sebelum bekerja di Dubai dia juga sempat ”bertualang” di Singapura. Walaupun tidak punya pendidikan perhotelan Dani sempat bekerja di sebuah hotel berbintang di Bandung.
Pengalaman bekerja di hotel itulah yang mengantarkan dia dapat masuk ke majelis Sheikh. Saat ini dia bekerja di bagian service. Semoga nanti perjalanan dani berlangsung lancar dan sepulang dari London semangat kerjannya akan semakin meningkat. Jika anda bekerja dengan baik maka berbagai ”kejutan” akan menghampiri anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar