Bertahun tahun Memilih Tidak Naik Pangkat

Apa yang kita cari di dunia kerja?, Apakah hanya sekedar fulus atau jabatan(posisi) Orang normal pasti akan memilih keduanya, posisi yang semakin tinggi otomatis akan membuat penghasilan atau gaji kita menjadi lebih besar. Tapi itu tidak berlaku bagi kang Asep (bukan nama sebenarnya).

Kang Asep bekerja sebagai Bellboy di sebuah hotel berbintang di Bandung, bertahun tahun dia geluti pekerjaan itu dengan semangat 45. Banyak juga staf yang lebih muda pengalamannya tapi sudah naik posisinya melebihi kang Asep.

Mengapa kang Asep tidak naik naik posisinya, apakah pekerjaanya asal asalan atau ada faktor lain? seorang rekan kerja pernah mengatakan kepada saya, kalo selama dua tahun dia bekerja,

Sosok Bellboy di Hotel. Fnetravel.com

gaji dan posisinya enggak naik maka dia akan memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan di tempat lain?

Masih menurut rekan kerja tersebut, jika selama dua tahun, gaji dan posisi kita masih seperti pertama kali kita masuk kerja itu berarti ada yang tidak beres. dapat di bayangkan seandainya rekan kerja saya itu melihat rekam jejak kang Asep.
Sebenarnya prestasi kerja kang Asep bagus, loyalitasnya juga ok, disiplinnya juga mendekati angka 10 saking sempurnanya tapi mengapa dia tetap tertahan dalam posisi Bellboy?

Yang  membuat kang Asep tertahan adalah karena keinginannnya sendiri untuk memilih bertahan, bukan sekali dua kali atasannya ingin mempromosikannya ke posisi yang lebih tinggi tapi dengan halus selalu di tolaknya. Aneh kan, mau di promosiin tapi nolak hihihi. Timbull pertanyaan kok ada ya staf yang seperti itu?

Setelah saya amati tentunya dengan mengajak ngobrol teman teman dekatnya, bahkan sekali dua kali saya juga ngobrol dengan kang Asep akhirnya saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu. ya, jawabannya adalah faktor fulus.

Sebagai Bellboy tugas kang Asep adalah membawa barang tamu ke kamar, kadang saya lihat dia dengan cekatan membantu para tamu  mengangkat tas yang ukurannya gede gede, saya juga sempat heran dengan tamu hotel  yang membawa tas dalam ukuran jumbo, emang isinya apaan ya? persis banget dengan orang yang mau pindahan rumah hihihi, dengan pengalamannya serta keramah tamahannya kang Asep  selalu mendapatkan ‘’salam tempel” dari para tamu.

Konon, uang ‘’salam tempel” itu jumlahnya dapat melebihi gaji kang asep sendiri, padahal setiap tanggal 15 kang Asep juga masih menerima uang service. Di hotel para staf  terima duit dua kali, pertama pas gajian biasanya di awal bulan kedua pas nerima uang service biasanya di bagikan pada tanggal 15( pertengahan bulan) Tapi kang Asep beda, dia dapat menerima uang setiap hari.

Karena faktor ” salam tempelah” yang membuat kang Asep memilih bertahan sebagai Bellboy, ketika rekan rekannya yang lain udah pada naik posisinya dia tetep aja ngangkat tas, mungkin dalam hatinya kang Asep berkata begini,”  biarin aja saya posisinya rendah tapi duitnya tinggi daripada posisi tinggi duitnya rendah,” hihihi.
Karena itu jika anda melihat rekan kerja anda enggak pernah naik posisi padahal dia sudah bekerja bertahun tahun, bisa jadi dia bekerja di ”lahan basah” atau emang orangnya bahlul sehingga para atasan males menaikan pangkatnya.

Menurut saya para atasan harus dapat melihat potensi bawahannya, jika memang ada staf yang kerjanya ok, maka berikanlah dia kesempatan untuk promosi, sayangnya dunia kerja di tanah air masih di pengaruhi oleh budaya suka atau tidak suka.
Kenaikan posisi atau jabatan seringkali terhambat karena sang atasan punya masalah pribadi dengan bawahannya. kalo itu menimpa anda, jangan pernah ragu untuk segera mencari pekerjaan di tempat lain. Karena sebenarnya anda telah di ”kunci”.
Sampai saya jadi TKI, kang Asep masih setia dengan profesinya, entah sampai kapan dia memilih untuk tidak naik pangkat? Hanya Tuhan dan kang asep yang tahu.

Sebuah catatan pagi