Rabu, 18 Juli 2012

Persaingan Restoran Indonesia di Dubai


Persaingan dapat terjadi jika yang bersaing mempunyai maqom(level) dan keinginan  yang sama, misalnya dua orang cowok yang di takdirkan punya gebetan yang sama atau bisa juga dua cewek yang punya minat kepada satu cowok yang sama. Itu kalo persaingan dalam hal asmoro, segala cara biasanya di gunakan agar dapat memenangkan persaingan, mulai dari cara halus hingga cara kasar, bisa  juga pake pelet tradisonal sampai pake pelet internasional seperti seperti pelet jepang( Madza, Honda dan yamaha) atau pake pelet Eropah seperti BMW dan mercy.

Persaingan dalam bidang akademik juga kerap terjadi, biasanya antar orang-orang  pintar di kelas, kalo orang bodoh cukup hanya menjadi penonton, hihihi…Apakah ada persaingan antar ustadz? Adalah, tapi biasanya persaingan antar mereka tidak terlalu kentara.

Hidup ini akan garing kalo tampa di hiasi dengan persaingan, bayangkan ada satu perusahan yang tidak punya pesaing, dapat di pastikan karyawan perusahaan tersebut akan mengalami kebosanan, hari-harinya cuma di isi dengan ngisi TTS tidak ada lagi semangat untuk berprestasi karena memang tidak ada pesaing. Enggak enak banget kan, hidup tampa bersaing?

Karena itu dalam tulisan ini aku akan bercerita tentang sebuah persaingan yang terjadi di bisnis restoran, mendengar kata restoran benak kita akan langsung membayangkan sebuah tempat yang menyediakan makanan dan minuman yang enak serta lezat.

Sebenarnya sejak kapan bisnis ini muncul di permukaan bumi?

Menurut  kitab Makan-makan yang di karang oleh bung Syam, bisnis ini muncul setelah para bapak-bapak mulai bosan dengan makanan para istri mereka  hihihi, sampai saat ini tidak ada prasasti atau bukti tertulis yang menerangkan tentang hal ini.

Ok, lah cukup sudah ngelanturnya, sekarang kita kembali ke Dubai, Sampai saat ini ada beberapa restoran Indonesia yang beroperasi di Dubai, mereka berlokasi di area-area yang sangat strategis, enggak heran karena faktor lokasi sangat berpengaruh dalam bisnis restoran.

Selain faktor lokasi, ada juga Faktor harga, kualitas makanan, dan tingkat pelayanan, jika sebuah resto udah punya lokasi yang strategis, di tambah rasa makanan yang ok, harganya juga bersaing plus pelayanan yang mantaffff, maka tidak menunggu waktu lama resto tersebut akan menjadi yang terdepan.

Bagaimana dengan resto khas Indonesia di Dubai, apakah mereka memiliki ke 4 faktor tersebut?

Baiklah, sepengetahuan diriku,  paling tidak ada 3 buah resto yang saat ini masih eksis, namun aku akan mencoba memberikan pendapatku tentang dua resto saja yakni resto Sari Nusa dan resto Singapore Deli, tentu saja ini murni pendapat pribadi, satu hal lagi,  tidak ada pesan sonsor tentunya hihihi.

Aku akan memulai dengan Sari Nusa Restaurant, lokasinya terletak di daerah Satwa, sangat strategis, karena berada di tepi jalan raya, suasanan restonya juga lumayan nyaman, walau memang ciri khas Indonesianya  agak kurang, mungkin mereka bisa menambahkan asesoris-asesoris tertentu yang bisa  menambah suasana Indonesianya.

Bagaimana dengan rasa makanan dan minumannya, Salah satu service atau pelayanan yang di berikan resto ini adalah makanan sudah di buat dan di letakan di mesin penghangat, kelebihan pelayanan model ini adalah para pengunjung tidak perlu menunggu lama, jika mereka suka mereka tinggal tunjuk, namun model pelayanan seperti ini juga punya kelemahan, yakni makanan yang di pesan tidak terlalu fresh lagi.

Makanan yang tidak fresh tentu saja berpengaruh kepada rasa, bagi para pecinta kuliner sejati, hihihi mereka  hapal betul apakah sebuah makanan itu fresh atau tidak fresh, kalo boleh memakai sistem ponten maka nilai rasa pada resto ini berada pada kisaran 6- 8. Selanjutnya bagaimana dengan Harga?

Untuk kantong para TKW harga di resto ini tergolong cukup mahal, tapi bagi kalangan pekerja formal harga yang di tawarkan cukup bersahabat  hihihi tapi enggak ada salahnya pada even-even tertentu resto ini memberikan diskon, karena walau pun harganya terjangkau oleh kantong tetep saja orang-orang suka dengan harga murah tentu saja bukan murahan ya.

Terakhir, mengenai pelayanan, sebagai mantan orang pelayanan, aku melihat pelayanan di Sari Nusa sudah baik, tapi perlu di tingkatkan, penting juga para staf untuk mengetahui karakter dasar para pelanggannya, berakrab-akrab dengan tamu tidak terlarang tapi sikap yang sok akrab dapat juga menjadi bumerang. Intinya para staf harus dapat membaca sikon( situasi dan kondisi)

Baiklah kita beralih ke resto selanjutnya yakni Singapore Deli Restaurant.

Berlokasi di kawasan Karama, membuat resto ini sangat gampang di temui, apalagi papan nama yang terpampang di depan resto cukup besar, sehingga siapa pun yang lewat paling tidak akan dapat melihat papan nama tersebut. kawasan Karama termasuk ke dalam kawasan lama Dubai, di sini tinggal beribu-ribu orang yang berasal dari puluhan negara, karena itu sebenarnya resto ini punya peluang memperkenalkan Indonesia kepada bangsa lain.

Sebagai orang yang pernah berkunjung ke resto ini, diriku tahu betul  resto ini punya beberapa menu andalan, jika Sari Nusa Restauran  punya makanan Padang  yang di jadikan ”jagoan” maka Singapore Deli pun punya makanan-makanan istimewa.

Namun perlu juga di ingat, selera tiap orang itu berbeda, bisa jadi ada yang suka dengan Sop Buntut namun tidak menutup kemungkinan ada pula yang suka dengan sate ayam misalnya, Karena itu sebuah restauran harus punya Chef yang menguasai banyak makanan dengan demikian resto tersebut dapat menawarkan makanan yang beraneka ragam.

Soal rasa makanan Singapore Deli menurutku sudah cukup enak, ya, nilainya berada pada kisaran 7-9 walau pun terkadang ada beberapa makanan yang rasanya tidak standar, misalnya hari ini rasanya enak kemudian keesokan harinya rasanya sudah  berubah lagi. Aku mengira mungkin saja Chefnya berubah orang, namun tetep saja walaupun yang membuat makanannya berubah mereka harus punya standar rasa, sehingga tidak membuat pelanggan jadi bertanya-tanya. hihihi.

Berkaitan dengan harga, hampir sama dengan Sari Nusa, harga makanan dan minuman di Singapore Deli juga terasa agak berat bagi kalangan TKW tapi cukup bersahabat dengan kantong para pekerja Formal,di sini kita pake dirham, harga sop buntut misalnya di Singdel( Sebutan untuk Singapore Deli) harganya sekitar 28 dirham ( 1 dirham=2300) belum nanti di tambah air minum, ya paling tidak kita bisa menghabiskan sekitar 35 dirhaman. Itu sudah termasuk dengan nasi putih ya.

Pelayanan adalah keistimewaan Singapore Deli, di sini para staf sudah mempunyai standar pelayanan yang bagus, mereka tidak hanya gesit tapi juga ramah-ramah, para staf Sari Nusa sepertinya harus mencontoh mereka dalam hal ini.

Itulah pendapat diriku tentang kedua resto khas Indonesia yang saat ini beroperasi di Dubai, produk mereka sama yakni makanan Indonesia, walau pun Singdel juga menjual makanan-makanan Melayu, tapi tetap saja porsi makanan Indonesia lebih banyak.

Selanjutnya bagaimanan dengan peluang kedua resto ini kedepan?

Masih menurutku, keduanya punya peluang yang bagus, namun mereka harus tetap menjaga mutu produk kalo bisa di tingkatkan, aspek promosi juga jangan di lupakan, berbicara tentang promosi, kedua resto ini memang telah melakukan berbagai kegiatan itu, misalnya mereka menjadi sponsor utama dalam berbagai kegiatan yang melibatkan warga Indonesia di Dubai.

Satu lagi, sebagai Resto yang ‘’senior” dalam hal usia, Singdel( Singapore Deli) cukup berbangga karena pernah di kunjungi oleh para pesohor, mulai dari kalangan politikus sampai kalangan seleberitis, seperti baru-baru ini ratu dangdut Elvi Sukaisih pun


Para Punggawa Singapore Deli Restaurant. Dok Pribadi
menyempatkan diri untuk makan di sini.

Tidak mau kalah dengan Singapore deli Resto, Sari Nusa Resto juga pernah di kunjungi oleh para orang terkenal, seperti Andika dan Istrinya, siapa namanya, lupa lagi hihihi, pokoknya mereka berdua sempat maen ke Dubai dalam rangka foto-foto menjelang pernikahan.

Di sini pasangan seleberitis tersebut sempat mencicipi makanan Padang ”jagoannya” Sari Nusa…

Akhirul Kalam, kedua resto ini akan mempunya pelanggan setianya masing-masing, mungkin para pelanggan tersebut sudah merasa cocok dengan suasana, rasa makanan serta ”aura” dari para staf. Semoga saja para pengunjung kedua resto ini semakin banyak dan tidak terbatas dari kalangan orang Indonesia saja, Sudah saatnya makanan dan minuman Indonesia bersaing secara GLOBAL.

Bravo buat Sari Nusa dan Singapore Deli.

                                                    Para Staf Singapore Deli Restoran

   

Tuhan Tidak Melihat Tampilan Kita


Penampilan kadang menyilaukan, seorang yang punya ”tongkrongan” Arab di percayai dapat menarik banyak orang, apalagi jika dia mampu mengutip secara fasih ayat-ayat kitab suci. Indonesia adalah tempat tinggal terbanyak orang-orang Arab yang mengaku punya hubungan ‘’spesial” dengan junjungan alam nabi Suci Muhammad SAW.

Mereka bisa di kenali dengan namanya, misalnya penggunaaan kata Habib di awal nama, bahkan ada badan khusus yang mencatat silsilah, mereka ini bertugas mencatat dan merekap nama-nama yang jika di telusuri punya hubungan spesial dengan utusan Tuhan dari Makkah.

Namun tidak dapat di pungkiri tidak sedikit orang-orang yang bingung, apakah benar mereka yang bernama habib itu memang keturunan nabi? Kalo mau di telusuri secara silsilah kita semua adalah keturunan nabi, bukankah kakek moyang kita adalah nabi Adam?

Terlepas dari benar atau tidaknya, sesungguhnya nabi Muhammad SAW sendiri pernah berkata,” Kagak ada bedanya orang Arab dengan orang non Arab…”  dalam sebuah ayat di kitab suci di sebutkan ” Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu adalah orang paling bertaqwa…”  jadi faktor darah enggak ada pengaruhnya di mata Tuhan.

Ini juga mungkin karena kita nongol di dunia tampa mesen terlebih dahulu, misalnya kita enggak bisa nolak takdir ketika di lahirkan sebagai orang Indonesia,  atau kita juga enggak bisa menolak takdir ketika terlahir sebagai laki-laki hihihihi

Karena kita enggak bisa nolak terlahir di mana dan sebagai apa, makanya Tuhan tidak peduli kita mau ganteng atau jelek, kita  mau cantik kayak Bidadari atau kayak mak lampir, karena itu semua tidak bakal di lirik sama Tuhan, sang pencipta hanya melihat hati dan amalan kita, dalam bahasa Al qur’an namanya Taqwa.

Arti Taqwa sebenarnya adalah takut, namun berbeda dengan takut kepada hantu,  takut kepada Tuhan mengandung aroma rindu, kalo kita takut sama hantu kita akan berusaha untuk menjauh tapi takut kepada Tuhan membuat kita pengen mendekat.

Ada Mahabba( love) di rasa takut kepada Tuhan, inilah yang membuat para pecinta tuhan ( Auliya) tidak pernah merasa gentar dengan kematian, mengapa kita harus takut mati, padahal mati adalah gerbang untuk berjumpa dengan Tuhan?

Alangkah Indahnya perjumpaan itu….Kalangan yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan, sering menyatakan,” seandainya Tuhan itu memang ada, Izinkanlah saya untuk melihat-Nya,”  orang-orang yang berkata seperti ini sepertinya tidak pernah membaca kisah Musa AS.

Nabi Musa adalah nabi yang istimewa, namun orang sekaliber beliau juga tidak mampu melihat Tuhan secara ”Live” di ceritakan nabi Musa sempat pingsan sebelum dapat melihat Tuhan, kalo nabi Musa saja tidak mampu apalagi kita-kita yang banyak dosa dan kesalahan?

Tuhan tidak pernah melihat tampilan fisik, Dia melihat hati dan amalan kita, karena itu tidak peduli mau Arab atau non Arab kedudukan kita sama di mata Tuhan, memang kita di perintahkan untuk menghormati ulama, karena ulama adalah pewaris nabi.

Adalah sebuah anugerah besar seandainya dari keturunan nabi ada yang jadi ulama, jika bertemu dengan mereka sudah sewajarnya kita mencium tangan mereka, karena mereka adalah orang-orang yang shalih dan banyak ilmunya.

Memandang wajah ulama saja sudah menimbulkan ketenangan, karena wajah adalah pantulan dari yang berada di dalam, semakin dekat kedudukan seorang hamba kepada Tuhan maka segala gerak-geriknya akan mengingatkan orang yang melihatnya kepada Tuhan.

Jadi  enggak usah heran, ketika banyak jamaah yang menangis ketika mendengar doa dari seorang ulama, banyak orang yang hesteris ketika mendengar ada seorang ulama yang wafat atau  beribu-ribu orang berebut mengangkat keranda jenazah seorang ulama.

Karena ulama-ulama tersebut sudah berada dalam maqom(level) kekasih Tuhan, sehingga apa pun gerak-gerik mereka membuat orang yang melihatnya menjadi tersadarkan, aku teringat sebuah cerita yang di ceritakan oleh guru mengajiku ketika di Bandung.

Tentang bagaimana cara membedakan seseorang,  apakah dia wali Tuhan atau wali Setan?

Seorang wali Tuhan akan berlaku seperti kebanyakan para kekasih Tuhan, walau pun dia memilik karomah tapi dia sangat enggan memperlihatkan keistimewaaanya, bahkan dia sendiri tidak tahu kalo dia punya karomah, caranya beribadah tidak melanggar atau keluar dari syariat karena sebelum belajar ilmu ” tasawuf”  dia juga belajar fiqh bahkan bisa jadi dia adalah seorang ulama  yang dalam ilmu fiqhnya( fuqoha)

Sedangkan wali setan, walaupun dia bisa terbang atau mampu berjalan di atas air maka ketahuilah ibadahnya sudah sangat melenceng dari ajaran syariat, bahkan mereka  beranggapan bahwa mereka tidak lagi di kenai kewajiban untuk beribadah, karena sudah berada dalam level wali, orang-orang ini sudah tertipu oleh setan.

Kembali kepada sang kakek yang sedang asyik dengan ”mainannya”, di sebutkan oleh berbagai keterangan, semakin tua seseorang maka dia akan kembali menjadi anak kecil, gampang ngambek dan pengen menang sendiri, belum lagi penyakit pikun.

Karena itu di wajibkan kepada anak-anaknya untuk mengasuh mereka dengan baik, dulu mereka telah mengasuh anak-anaknya dengan baik pula, sekarang giliran sang anak untuk mengasuh orang tuanya yang sepuh, enggak usah aneh kalo berbuat baik kepada orang tua termasuk perintah yang suka di ulang-ulang, itu semua untuk mengingatkan kepada kita bahwa mengasuh orang tua yang sepuh itu adalah perbuatan yang mulia.

Ganjaran atau pahala dalam Islam tergantung dari beratnya peribadahan, misalnya sholat Tahajud, pahala dan ganjarannya sungguh luar biasa tapi godaaanya juga berat bukan main, begitu pula dengan mengasuh orang tua, waduh,  kalo enggak sabar bawaaanya pasti dongkol banget, namun di balik rasa kesel dan dongkol itu Tuhan menjanjikan pahala yang berlipat ganda.

Beruntunglah anda yang masih punya orang tua yang sepuh, karena melalui merekalah anda dapat menggapai ridho Tuhan, bukankah ridho Tuhan tergantung kepada ridho orang tua kita? demikian  juga murkanya dapat mengundang murka Tuhan.

Salah satu dosa yang di balas kontan di dunia adalah  durhaka kepada orang tua, cobalah inget-inget lagi, mengapa hampir separuh hidup kita penuh dengan kesusahan, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena kita telah menyakiti orang tua kita.

Mintalah ampun kepada mereka, Insya Allah, jika mereka telah ridho hidup kita akan lebih baik ke depannya

Kakek Arab ini masih asyik dengan ” mainannya” semoga dia selalu sehat dan di wafatkan dalam keadaan husnul Khotimah( Baik di akhir hayat) ….
   

Selasa, 17 Juli 2012

Kepada Calon Pemimpin...


Era sekarang ini kita banyak menemukan sosok-sosok Leader yang ok, mereka tidak hanya sukses dalam karir tapi juga mampu menjaga stabilitas rumah tangganya, merekalah orang-orang yang patut kita contoh, karena tidak sedikit orang yang sukses dalam karir tapi gagal dalam membina keluarga yang bahagia.

Ketika masih bekerja di dalam negeri saya juga memperhatikan banyak orang yang berada dalam posisi Leader tapi kelakuannya tidak mencerminkan seorang pemimpin, mereka ini adalah contoh para leader yang gagal, bahkan saya pernah punya seorang leader yang tidak hanya kalah pinter dengan bawahannya tapi juga kalah kelas dalam menjaga stabilitas emosi, parah banget kan punya leader macam ini?

Leader yang tidak belajar akan menjadi bulan-bulanan para bawahan, karena itu seorang leader semestinya terus belajar dan tidak kenal kata puas, sekali dia berhenti maka dia akan tergilas.

Inilah beberapa hal yang idealnya di miliki oleh seorang leader, oya, sebenarnya kita semua adalah pemimpin, merujuk kepada perkataan nabi suci Muhammad SAW, bahwa” kita semua adalah pemimpin, dan kita semua akan di tanya mengenai kepemimpinan kita”..

Bener juga, Suami adalah pemimpin rumah tangga, dia akan di tanya kemana dia membawa biduk rumah tangganya, Istri juga adalah pemimpin, dia akan di tanya segala hal yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang istri, bahkan seorang penganggur juga adalah seorang pemimpin, dia menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.

Kembali kepada berapa hal yang perlu di miliki oleh seorang leader.

Pertama, seorang leader itu harus berpikir global, dengan itu dia mampu membuat sebuah perencanaan yang baik kedepan, tidak perlu seorang leader berpikir detail, itu semua urusan bawahan, tapi jika seorang leader juga punya kemampuan berpikir detail akan sangat membantu dia dalam mengambil keputusan.

Kedua, Jadilah pendengar yang baik, seorang leader yang baik tidak hanya dapat berkata lantang kepada bawahan tapi juga mampu mendengar apa yang di curhatkan bawahannya, ingatlah dalam sebuah organisasi hindarilah one- man Show, segala keputusan di ambil setelah semua team berhasil berembuk, dengan demikian apa pun resiko yang terjadi ke depan akan di tanggung secara berjamaah. Sebuah pribahasa  Melayu sangat pas dalam menggambarkan hal ini,” Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing” hihihi.

Ketiga, belajarlah untuk punya empati, apa itu empati? Empati  adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain, anda harus mampu untuk mengerti orang lain, jangan orang lain yang terus anda paksa untuk mengerti anda. Sebagai pemimpin yang baik anda harus  sensitif dengan keadaan di sekeliling anda. Perlu waktu memang untuk menjadi seorang yang mampu berempati.

Keempat, berusahalah untuk menjadi seorang  yang memiliki Integritas, ini penting karena seorang yang pemimpin yang tidak punya integritas cenderung akan di lecehkan, pengalaman waktu kerja di Bandung, seorang pemimpin yang punya integritas akan di hormati sebaliknya pemimpin tampa integritas akan di anggap remeh.

Kelima, jadilah leader  yang berhasil mencetak kader, seorang pemimpin harus mampu menumbuhkan semangat berkompetesi yang sehat kepada para stafnya, sisihkan waktu anda untuk mengkader staf agar kelak mereka dapat berkembang menjadi pemimpin berikutnya. Hal ini akan memancing semangat para staf untuk dapat berprestasi lebih baik selain itu mereka juga akan menjadi staf yang loyal.

Keenam, Istiqomah, kalo bahasa gaulnya konsisten, jangan mencla-mencle, Istiqomah akan membuat seorang pemimpin dapat di mengerti para stafnya sebaliknya leader yang punya sikap mencla-mencle akan membuat bingung,  staf yang bingung akan merugikan perusahaan. Sikap Konsisten juga akan membuat anda di percaya dan di hormati.

ketujuh, Minimalisir kesalahan, enggak ada orang yang sempurna memang,  tapi sebagai seorang leader anda  harus mampu meminimalisir kesalahan, seorang leader yang kebanyakan salah akan jadi bahan olokan, enggak enak banget kan jadi bahan tertawaan bawahan?

Pengalaman pribadi, dulu saya pernah punya seorang leader, ya, FB managerlah kami memanggilnya, ternyata jabatan yang di pegangnya tidak sebanding dengan knowledge nya,  dia pun sering kali salah, misalnya dia selalu salah dalam menyebut nama peralatan seperti nama gelas, karuan saja hal tersebut menjadi bahan tertawaan para staf.

Beberapa orang memang di lahirkan sebagai leader tapi kebanyakan orang harus belajar dan bekerja keras untuk menjadi leader. Sekali lagi kita semua adalah Leader,  tentu dalam ruang lingkup yang berbeda-beda, semoga saja tulisan yang saya  comot dari majalah Read edisi Februari ini dapat bermamafaat.

Dubai, ketika siang telah datang, siap-siap cari makan. hihihi…

   

Jakarta Sudah Selayaknya Punya Ini


Jakarta adalah kota metropolitan, kita semua sudah tahu itu, Jakarta adalah ibukota negara kita juga semua sudah tahu tapi tahukah anda bahwa Jakarta menjadi tempat yang perlu di kunjungi menurut GulfNews, ini tentu sebuah berita yang baik, ya, GulfNews memang menjadikan jakarta sebagai hadiah di antara 8 tempat lain di dunia, lumayan, itu berarti posisi Jakarta enggak jelek-jelek banget di mata media timur tengah terutama media Uni Emirat Arab.

Selain Jakarta, ada juga Singapura dan beberapa kota di Eropah, Menarik, untuk di telusuri mengapa media sebesar GulfNews menjadikan Jakarta sebagai tempat yang layak untuk di kunjungi? tapi saya tidak akan mengulas hal itu, yang ingin saya ulas adalah alangkah baiknya kalo Jakarta punya fasilitas tiket bis yang bisa di isi ulang.

Berbicara tentang tiket bis yang bisa di isi ulang, tentu saja kita akan teringat dengan pulsa telepon, memang pada prinsipnya mirip banget, namun kalo di pulsa kita harus ke tukang pulsa atau membeli pulsa dalam bentuk kartu sedangkan tiket bis isi dapat kita isi ulang melalui mesin yang di sedikan oleh pihak pemerintah dalam hal ini departemen perhubungan tentunya.

Butuh duit gede memang, belum lagi untuk membuat bis yang mempunya ”gesekan”, ya, karena nantinya tiket itu berfungsi sebagai ongkos pembayaran, para penumpang tidak perlu lagi menunjukan tiket kepada kondektur tapi langsung menggeseknya di bis.

Tempat menggesek tiket biasanya terletak di dekat pintu masuk, persoalannya, ini berkaitan dengan kejujuran, karena di setiap halte,  bis akan berhenti lalu pintu bis akan terbuka,  cara membuka pintu bis hanya dengan menekan tombol di pintu bis, di sinilah para penumpang dapat masuk.

Mereka bisa saja masuk tapi tidak menggesek kartunya, namun kejadian penumpang tidak mengesek kartunya jarang terjadi di Dubai di mana sistem tiket isi ulang di perlakukan, saya tidak dapat membayangkan apakah situasi seperti ini akan berlaku juga di jakarta.

Kejujuran warga Dubai membuat sistem ini berjalan sangat efektif, semoga saja warga Jakarta dapat menirunya, dengan modal kejujuran negara ini dapat lebih di hargai, dengan modal kejujuran kita dapat membangun negeri ini lebih baik ke depan.

Sebenarnya apa yang di miliki oleh kota modern lain di dunia dapat di tiru di Jakarta, apa aja, yang penting ada tekad kuat dari semua pihak, saya belum mendapatkan kesan dari para pembaca GulfNews yang  mendapatkan hadiah meloncong ke Jakarta.

Semoga saja kesan mereka terhadap Jakarta positif ya, hihihi ya, paling saya cuma dapat membayangkan mereka pasti akan sangat terpukau dengan ”aura kemacetan” yang menyelimuti Jakarta, enggak apa-apalah, minimal mereka akan menikmati sebuah kota yang paling modern di Indonesia.

Saya sendiri terus terang takluk di Jakarta, prestasi saya sebagai siswa dengan rengking lumayan tertinggi di Sandy Putra Bandung, tidak membuat Jakarta ramah dengan saya, berbulan-bulan menunggu panggilan kerja telah membuat saya berfikir untuk hengkang dari kota metropolitan itu.

Dan akhirnya sekarang ini, saya terdampar di Dubai, dan lebih anehnya saya merasa betah di sini, bukan hanya karena gaji yang saya peroleh di atas rata-rata tapi juga karena sistem tranportasi di Dubai memang sangat memanjakan warganya.

Ayo, Jakarta, saya yakin banget ” Engkau” mampu mempunya mesin pengisi ulang tiket bis hihihi, cuma satu yang menjadi ganjalan saya, kalo memang jakarta sudah punya mesin ini, pada mau kemana nanti para kondektur? Semoga saja mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih menjanjikan. Amin.
   

Catatan Pariwisata Dubai


Negeri yang saya mukimi saat ini, sebenarnya enggak keren-keren banget, mereka miskin lokasi-lokasi indah nan menawan, mereka tidak punya danau yang cantik, mereka juga tidak punya gunung yang hijau melambai, mereka cuma punya gurun, sedikit sungai dan budaya yang semakin hari semakin memudar.

Namun kemiskinan lokasi-lokasi indah tidak membuat mereka patah arang, segala cara di lakukan untuk mengembangkan pariwisata, tampaknya pemerintah Dubai sadar betul, minyak mereka udah habis karenanya harus di cari alternatif pemasukan.

Bisnis pariwisata adalah bisnis besar, banyak pihak yang akan kenyang jika industri ini dapat berkembang, sektor perhotelan, usaha perjalanan, produsen pertanian, kerajinan hingga orang-orang di pemerintahan.

Salah satu yang dapat membuat pariwisata berkembang pesat adalah kemudahan akses menuju tempat wisata, beruntung Dubai punya Emirates yang terbang hampir ke seluruh kota di dunia, selain itu mereka juga punya Fly Dubai yang konsepnya mirip-mirip dengan Air Arabia.

Dengan Emirates, semua orang dari ujung dunia dapat berziarah ke Dubai, turis-turis dari Eropah, Afrika, hingga Amerika mempunyai kesempatan yang sama, di samping itu penerapan Visa On Arrival juga membuat para turis tidak perlu ribet buat berkunjung ke Dubai.

Pembangunan fasilitas bandara serta sektor penunjang pariwisata lainnya di genjot dengan jor-joran, puncaknnya adalah Burj Khalifah( gedung tertinggi di dunia) awalnya emang agak tersendat, tapi saat ini semua pihak tidak dapat memungkiri adanya Burj khalifah telah membawa dunia pariwisata Dubai menuju ke arah yang sangat menggembirakan.

Segala paket wisata Dubai di tawarkan melalui promosi yang tiada henti, di mana ada pameran wisata dunia, dapat di pastikan Dubai menjadi salah satu pesertanya, sepertinya pemerintah Dubai sadar betul, untuk dapet Ikan besar mereka harus pake umpan yang besar pula.

Jika anda berkunjung ke kota gurun ini, semua pihak akan berusaha menjadikan kunjungan anda penuh dengan kesan, sehingga akhirnya anda dapat bercerita betapa menyenangkannya pelesiran ke Dubai, dari mulut ke mulut pun tersebar khabar, bahwa anda tidak boleh mati dulu sebelum datang ke Dubai.

Salah satu paket wisata yang di tawarkan oleh Dubai adalah wisata gurun, di sini ada beberapa paket yang dapat anda ikuti, seperti bergoyang-goyang di atas punggung onta, makan dan minum hidangan khas gurun serta atraksi tari perut.

Anehnya, rerata penari perut itu bukan perempuan Arab asli, mereka adalah para wanita Rusia, em, kebayang kan betapa menariknya aksi mereka? jangan di bayangkan deh, mending anda segera hubungi biro perjalanan anda untuk pesan tiket ke Dubai.

Selain wisata gurun ada juga wisata bus, ada dua kategori bus, pertama bus yang tampa atap, di sini anda dapat duduk di atas bus sambil memandang kota Dubai, kedua Bus sungai, disini anda akan di ajak keliling kota dan nyebur ke Sungai.

Menyisiri Sungai sambil melihat aktivitas warga Dubai, sungguh suatu pengalaman yang mendebarkan. Sebenarnya masih banyak yang bisa saya ceritakan tetapi untuk kali ini cukup sampai di sini dulu, kali lain saya akan bercerita bagaimana Dubai menarik para pekerja hotel kelas dunia membanjiri kota ini.

Ada baiknya kita juga belajar,  bagaimana mereka mengajak para Elit Chef untuk mukim di Dubai, hasilnya segala makanan dari segala penjuru dunia dapat anda temukan dengan mudah di sini, mulai dari makanan Thailand, Jepang hingga Meksiko.

Apa yang kita pelajari dari Dubai, bolehlah sedikit nekat kalo emang hasilnya mantaffff. hihihi.

                                 Bis Sungai, salah satu yang perlu anda naiki kalo maen ke Dubai

   

Arti Perahu Bagi Orang Sekayu


Rumah nenek di Kerengen(kampung imut di Sekayu) sekarang telah rubuh, dulu, rumah panggung  itu begitu kukuh, dari jendelanya yang banyak aku memandang sungai musi, pintu rumah nenek hanya ada dua, satu pintu depan satunya pintu belakang.

Tidak ada kamar, dari pintu depan aku langsung dapat melihat pintu belakang, karena tidak ada kamar maka ruangan rumah terasa begitu lapang, di sebelah sudut ada sebuah ranjang yang di beri kelambu, ketika menjelang tidur lampu serongkeng di matikan dan hanya suara hewan-hewan yang terdengar.

sayup ku dengar suara teriakan monyet-monyet lalu ada juga suara angin serta suara bisikan dari sang penjaga sungai musi. Setiap musim hujan datang sungai musi meluap sampai ke dekat jendela rumah nenek, aku tidak dapat pergi kemana-mana tampa menggunakan biduk(perahu kecil).

Biduk itu di ikat di tangga rumah panggung nenek, ada dua sampan di sana, setiap hendak berpergian nenek selalu menaikan kainnya dan dengan cekatan nenek melompat ke biduk. Nenek hanya dapat mendayung pelan, tapi sudah cukup membuat biduk bergerak.

Selain biduk ada juga ketek, ini perahu yang di beri atap, ada semacam kamar kecil di atas ketek, sama dengan biduk,  ketek juga hanya mampu bergerak pelan, dari bawah ketek terdengar suara keretek-keretek mungkin inilah sebabnya mengapa alat tranportasi ini di namakan ketek.

Sudah pernah aku naiki ketek, menyusuri sungai musi, ku tatap pinggir sungai yang dihiasi oleh rumah-rumah panggung, sejak kejadian banjir kemarin aku baru menyadari mengapa rumah-rumah orang Sekayu selalu berbentuk rumah panggung yang tinggi.

Seandainya rumah mereka di bangun rendah, bisa saja serombongan ular berbisa dan buaya muara tersangkut di bawah meja ketika banjir datang melandah.   sejak dulu aku telah mendengar sebuah legenda tentang buaya putih.

Dari mulut ke mulut aku mencoba menyelusuri keberadaan buaya yang konon berwarna putih. Buaya adalah makhluk yang memesona, kadang buaya menyamar jadi seonggok kayu, lalu orang-orang yang mandi di sungai tidak menyadari dan akhirnya tersebarlah  berita, anak fulan bin fulan tewas di telan buaya.

Selain suka menyerang orang yang mandi buaya juga suka menerkam orang yang sedang buang hajat, orang-orang Sekayu memang suka membuang hajat di pinggir sungai, maklumlah toilet mereka juga berada di sana. Sebenarnya ada satu lagi makhluk yang menyeramkan yang suka menyerang,  kami menyebutnya hantu banyu(air).

Konon, makhluk ini punya rambut yang panjang, dia juga menarik orang-orang yang berenang di sungai musi hingga ke dasar sungai, setelah di tarik orang tersebut akan kehilangan nyawanya, selang beberapa saat tubuhnya akan mengapung ke permukaan sungai. tentu saja sudah dalam keadaan menjadi bangkai.

Walau pun bahaya selalu mengancam, orang-orang Sekayu tidak dapat hidup tampa sungai, bagi mereka sungai adalah urat nadi kehidupan, mereka mandi, mencuci hingga mencari makan di sana, bukan mereka tidak peduli dengan bahaya tapi itulah yang terjadi.

Ada beberapa jampi-jampi yang di ajarkan ketika mendekat ke sungai, jampi tersebut berguna untuk menghalau segala macam mara bahaya mulai dari terkaman buaya hingga tarikan hantu banyu. Tapi hantu banyu dan buaya jarang menyerang orang yang berperahu.

perahu kecil(biduk) yang ku tumpangi dengan nenek memang hanya mampu membawa dua orang, ada rasa takut dan cemas, seandainya biduk ini terbalik, tapi nenek menenangkanku dengan matanya yang setengah terpejam, aku tidak tahu apakah nenek tertidur atau pura-pura tidur.

memandang wajah nenek telah membuatku lebih tenang, biduk yang kami tumpangi telah berada di tengah sungai. Dengan perlahan biduk itu menyusuri sungai musi yang airnya kecoklat-coklatan. Aku tak dapat membayangkan bagaimana kalo orang sekayu tidak punya perahu.

Hanya perahu yang mampu menjadi alat tranportasi, dengan perahu orang Sekayu mencari ikan di sungai. Jika engkau bertanya kepada orang Sekayu, apakah yang terpenting bagi orang sekayu setelah menyembah Tuhan dan berketurunan, bisa jadi jawabnya adalah sungai Musi dan perahu.

Pernah terbersit dalam hatiku, suatu saat nanti ketika malam bulan purnama, aku akan berperahu sendirian, menyusuri sungai musi, semoga saja keberuntungan akan menyertaiku saat itu hingga aku dapat melihat penampakan sang buaya putih.

Buaya Putih selalu hadir di saat bulan dalam kedaan penuh, air sungai musi akan berkecipak lalu secara perlahan terlihatlah mocongnya yang berwarna putih, Konon, siapa saja yang dapat melihat buaya putih hidupnya akan selalu di selimuti keberuntungan.

Jika dia berdagang, jualannya akan laris, seandainya dia mencalonkan diri menjadi lurah maka warga akan berduyun-duyun memilihnya. Oleh sebab itu setiap bulan purnama datang perahu-perahu tampak beriringan menyusuri sungai, niat mereka hanya satu berharap sang Buaya menunjukan batang hidungnya.

Aku masih dalam biduk ketika secara samar ku lihat air sungai tampak berkecipak, mungkinkah ini pertanda sang buaya akan datang? tak kuduga  ada air menerpa wajahku, setelah ku usap-usap, aku baru sadar mimpi itu telah berlalu.

                                                       Kalo ini perahu orang orang Dubai
Ku buka jendela kamar, lambat ku rasakan angin gurun menyapaku, oh, Tuhan aku masih di Dubai…
   

Aa Gym Akhirnya Kembali ke Teh Ninih


Alhamdulillah, berita baik itu datang juga, Akhirnya Aa Gym Kembali ke Teh Ninih, tiada yang dapat ku katakan kecuali ungkapan syukur ke hadirat Tuhan yang maha adil, yang berkat izin-Nya Aa Gym dan Teh ninih kembali menikah. Kita semua berharap pernikahan beliau berdua langgeng dan hanya berakhir ketika Tuhan memisahkan mereka dengan kematian.

Aa Gym adalah sosok yang telah banyak memberikan inspirasi kepada diriku pribadi, tidak mudah menyerah dan pantang menjadi beban, adalah ajaran beliau yang sampai saat ini terus aku praktekan. Adalah kang Ade Almarhum yang memperkenalkan aku dengan pesantren Darut Tauhid Bandung.

Aku dan kang Ade adalah santri dari sebuah pesantren imut di Sarijadi, kebetulan guru kami, ustadz Mumu satu seperguruan dengan Aa Gym, beliau berdua pernah sama-sama belajar dengan KH. Khoir Afandi pengasuh pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya.

lalu pada suatu malam berangkatlah aku dan kang Ade ke pesantren Darut Tauhid, Dulu, DT belum sebesar sekarang, semuanya masih sangat sederhana, bahkan saking sederhananya tempat wudhunya juga masih dari gentong yang di bolongin.

Aa Gym berceramah sambil mengutip Ibnu Athaillah, pengarang kitab Hikam, sebuah kitab yang sampai saat ini tetap menjadi rujukan utama para pengkaji Tasawuf. Sejak itu apabila ada waktu luang aku selalu menyempatkan diri mengaji di DT.

Pernah juga aku dengar jika Aa Gym tidaklah semumpuni para Kyai yang lain, beliau tidak pernah menamatkan kitab Alfiyah( sebuah kitab Tata bahasa Arab) tapi aku menyakskan  sendiri banyak ustadz-ustadz yang pandai bahasa Arab ikut mengaji dengan Aa gym.

”Apa yang di sampaikan dari hati akan kembali ke hati” inilah kata-kata Aa yang selalu aku ingat, mungkin banyak orang yang lebih pandai dari Aa Gym tapi tidak banyak yang di karuniai ketulusan dan kebeningan hati. Aku mulai jarang ikut ke pengajian Aa ketika sudah bergelut dengan dunia kerja.

Namun sekali-kali, ketika ada waktu luang aku berusaha untuk menghadiri majelis beliau, terutama pada malam jum’at. Seiring perjalanan waktu Aa Gym mulai di kenal banyak kalangan, tawaran berceramah pun mengalir dengan derasnya.

Aku bersyukur semua dengan hal itu, karena akan semakin banyak orang yang tahu tentang pentingnya menjaga hati, Rujukan Aa Gym pun tidak hanya berkutat dengan kitab Hikam saja, beliau juga mengutip kitab Ihyanya Imam Al-Ghozali.

Pernah pada suatu ketika ada tamu dari Arab,  mau tidak mau Aa Gym harus berbahasa Arab, untuk percakapan biasa Aa Gym masih bisa melayaninya, namun ketika sudah masuk ke persoalan yang lebih pelik lagi Aa Gym di bantu oleh seorang santri yang pandai bahasa Arab.

Aa Gym tidak malu, bahkan dengan terus terang mengatakan bahwa beliau masih belajar bahasa Arab, lantas apa respon dari tamu tersebut?  sang tamu kagum dengan kelapangan dada Aa Gym, bahkan berkata,” baru belajar saja, sudah mampu membangun pesantren sedemikian besar, apalagi nanti kalau sudah pandai?”.

Ala Kulli haal, selamat sekali lagi kepada Aa Gym dan Teh Ninih,” Barakallahulakuma wabaraka alaikuma,wajama’a bainakuma fii khoir.
   

Khodam Kakeknya Gus Dur Wafat, Palembang Berduka


Palembang pernah melahirkan tokoh-tokoh ulama masyhur di antaranya Sheikh Kiemas Muhammad dan Fakih jalaluddin, dulu, saya agak heran mengapa kebanyakan nama orang palembang berakhiran Din, misalnya tajuddin, Baharuddin, Badaruddin, bahkan ayah saya sendiri bernama Syamsuddin. Ternyata Din di sana bermakna Agama.

Palembang, sebelum masuknya agama Islam di kenal sebagai ”Pesantren” agama Budha, sumber-sumber sejarah mengatakan, berbondong-bondong orang pergi ke Sriwjaya untuk belajar agama Budha kepada guru besar Satyakirti.

Dengan demikian orang-orang palembang sejak jaman dulu memang sudah akrab dengan kajian-kajian keagamaan. Setelah masuknya Islam ke wilayah ini maka gairah belajar agama tidak pernah menyurut di sebagian generasi muda Palembang.

Tidak dapat di pungkiri  ulama asal Palembang yang paling legendaris adalah Sheikh Abdul Shomad al Palimbani,  boleh di kata beliaulah yang telah membuat nama Palembang menjadi lebih”ngetop” di kalangan para penggemar tasawuf, bukan apa-apa beliau ini pengulas paling mantaf  kitab Ihya sebuah karya agung dari Imam Al-Ghozali.

Ketenaran Sheikh Abdul Shomad tidak hanya sebatas Nusantara, nama beliau juga di kenal di Malaysia, mengapa beliau dapat di kenal luas? itu di sebabkan beliau ini seorang ulama yang memiliki mobilitas tinggi, alias tukang merantau.

Lama Tinggal di Makkah membuat pergaulan beliau menjadi lebih terbuka, terlebih-lebih Makkah pada waktu itu terkenal sebagai pusat belajar Agama Islam, ratusan Ulama terkemuka tinggal di sana, sehingga tidak usah heran Sheikh Abdul Shomad akhirnya menjadi seorang ulama yang tidak hanya tinggi ilmunya tapi juga luas wawasannya.

Lama setelah era Sheikh Abdul Shomad akhirnya kota Palembang kembali mendapatkan ”barokah” dengan lahirnya  KH Muhammad Zen Syukri pada tahun 1919, Beliau ini ulama Kharismatik palembang, terinspirasi dengan Sheikh Abdul Shomad KH. Muhammad pun berniat pergi ke Makkah untuk menuntut ilmu agama.

Namun rencana Allah berkata lain, beliau tidak dapat pergi ke Makkah, namun beliau mendengar nama seorang Ulama jebolan Makkah yang mempunyai sebuah pesantren, Namanya KH. Haysim Asy’ari(kakeknya Gus Dur) pendiri NU.

Dengan tekad yang membara beliau pun berangkat Jombang, di mana Pesantren Tebu Ireng yang di asuh KH Hasyim berada, janganlah membayangkan kondisi perjalanan di jamannya KH Zen, waktu itu semuanya serba terbatas, namun itu semua tidak menyurutkan tekad beliau.

Singkat cerita, sampailah beliau di Tebu Ireng, kemudian Zen yang waktu itu masih ABG  mengutarakan niatnya untuk menjadi khodam( pembantu) KH Hasyim, padahal waktu itu KH Hasyim telah memiliki banyak khodam, Syukurlah KH Hasyim berkenan menerima Zen muda sebagai khodamnya.

Di kalangan pesantren, terutama pesantren-pesantren NU menjadi khodam kyai adalah impian para santri, di sinilah mereka akan mendapatkan bimbingan dan sentuhan langsung tangan dingin kyai. Berkat intrekasi yang sedemikian dekat dan biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama pula maka tidak heran para khodam biasanya memiliki kelebihan di bandingkan santri biasa.

Sebuah tulisan di media dakwah menyebutkan,  Zen muda bertugas sebagai pembawa kitabnya KH Hasyim ketika Ulama besar tersebut mengadakan pengajian keliling.  Dalam  khazanah keilmuan KH Hasyim di kenal sebagai ulama yang menguasai ilmu hadist dengan sangat-sangat baik.

Karena itu tidak heran KH Zen pun menguasai ilmu tersebut dengan baik pula, selain lmu hadist KH Zen banyak belajar ilmu tasawuf dari KH Hasyim.  Selepas  nyantri di Tebu Ireng, KH Zen memutuskan pulang ke Palembang. Berkat ilmunya yang tinggi di tambah kharismanya KH Hasyim membuat beliau langsung dapat di terima oleh masyarakat Palembang.

Setiap penguasa negeri ini tidak pernah lupa untuk berziarah ke beliau jika mampir ke Palembang, dan tadi sore saya menerima khabar dari Siti Palembang, bahwa Ulama yang telah menghabiskan umurnya untuk berdakwah itu telah berpulang menghadap Tuhan yang maha gagah.

Ulama yang tidak hanya tinggi ilmunya tapi juga bening hatinya, ulama yang terus memikirkan kondisi umatnya, ulama yang menjadi tempat bertanya banyak orang di Palembang, belum kering dari  ingatan kita wafatnya KH Abdulah Faqih, sekarang KH Muhammad Zen Syukri pun telah menyusul KH Abdullah Faqih.

Semoga Tuhan mengampuni beliau dan menerima segala amal baiknya, dan semoga juga keluarga yang di tinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini. Hari ini kabut duka menyelimuti kota Palembang.


                                                      Selamat Jalan Kyai Zen....

   

Tugas ''Pendeta'' di Kapal Pesiar Costa


Ketika masuk di lantai pertama kapal raksasa ini kang Yana sempat menunjukan gambar-gambar para Pemimpin kapal, Rerata mereka adalah orang Italia asli, tidak heran kapal Costa emang berpusat di Italia, Mulai dari bosnya  restauran, bosnya  bar, Kapten kapal dan masih banyak lagi yang lainnya.

Yang menarik bagi saya adalah ketika kang Yana menunjuk sebuah foto bapak-bapak tua, sayang sekali saya tidak sempat mengambil gambarnya, menurut kang Yana, bapak tua itu adalah Pendeta, saya sebenarnya ingin mengoreksi ucapan kang yana tapi enggak enak, karena sepengetahuan saya umat Kristen Italia menganut Kristen katolik dan istilah Pendeta sebenarnya kurang  pas, yang lebih pas  adalah pastor.

Bisa jadi kang Yana benar kalo memang tugas bapak tua itu hanya sekedar mengajar agama kristen, karena menurut om Wiki Pendeta adalah seorang pengajar umum dalam jemaat,  saat ini di Indonesia istilah pendeta selalu di lekatkan  kepada para pemimpin agama Kristen Protestan, Hindu dan Budha.

Masih menurut om Wiki, Pendeta sendiri sebenarnya di ambil dari bahasa sanskerta, Pandita yang berarti Brahmana atau guru agama Hindu atau Budha. Menariknya bapak ”pendeta” yang berdinas di kapal pesiar Costa ini tidak jarang bertugas di luar” wilayahnya” sebagai pengajar jamaat.

Gereja Katolik Roma sendiri mengakui 7 sakramen( ”menjadikan suci”) di antaranya

1. Baptis

2.Pengakuan Dosa

3. Ekaristi

4.Penguatan/Krisma

5. Imamat

6.Pernikahan

7. Terakhir, Pengurapan orang sakit

Dari ketujuh sakramen itu bapak ”Pendeta” yang sudah sepuh itu jarang melakukannya, karena itulah dia merangkap tugas yang lain, menurut kang Yana tugasnya kadang menjadi panitia acara hiburan buat karyawan, kadang dia juga bertugas menjadi tenaga penyewaan VCD. Bahkan dia juga menyewakan sepeda kepada para awak kapal.

Saya termasuk yang kagum dengan sistem yang di terapkan oleh agama Kristen, mereka tidak segan-segan mengirimkan pendetanya ke daerah-daerah terpencil, sepertinya tidak ada pelosok di dunia ini yang tidak ada pendetanya,  hanya  di Makkah dan madinah saja pendeta  dan pastor tidak ada.

Karena itu walau pun kapal pesiar sepertinya hanya sebuah kapal buat main-main, ternyata di sana juga ada pemimpin ruhani agama Kristen, menariknya karena penghuni kapal tidak semuanya ‘’shalih” dalam beragama maka bapak ” pendeta” itu akhirnya  mengambil peran lain.

Unik juga ya kalo  di setiap kapal jarak jauh ada orang-orang yang di tunjuk sebagai ”pemimpin ruhani”  mereka ini yang akan memberikan pencerahan kepada para penumpang, tugas mereka juga dapat bertambah seandainya kapal mengalami masalah.

Dari penjelasan kang Yana mengenai peran pak ”Pendeta”  maka saya berpikir, seorang agamawan memang kudu kreatif dan inovatif,  karena yang namanya jamaah itu terdiri dari berbagai karater, ada yang bisa di dekati dengan seni ada juga yang baru bisa di dekati dengan cara-cara yang ”unik”.

Dan bapak-bapak tua yang menjadi pemimpin ruhani di kapal pesiar Costa telah memberikan insprasi kepada saya untuk menulis hari ini.


Bersama awak kapal Costa asal Filipina. Filipina adalah negara yang rakyatnya kebanyakan menganut agama kristen Katholik.

Kata Ustad Solmed, Maher Zein Tidak Pandai Berbahasa Arab, Yang Bener Aja Ustad


Saya tergelitik dengan ucapan ustadz Solmed, dia mengatakan agak bingung ketika mau menyapa Maher Zein karena tidak pandai bahasa Inggris, selengkapnya saya kutip dari detik hot,” sempat ketemu di atas, tapi bingung nyapanya gimana. Gue enggak bisa bahasa Inggris yang bagus, kalau dia pakai bahasa Arab enggak bagus juga”. hihihihihi. Apa bener seorang maher Zein enggak bagus bahasa Arabnya?

Kebanyakan kita  ngeliat orang dari potongan fisiknya  doang, saya lagi-lagi harus menahan nafas, ketika seorang presenter musik SCTV yang bertanya kepada maher Zein,” Apakah anda seorang Muslim?” saya tidak tahu apakah presenter ini kurang gaul atau jarang baca ya?

Ada lagi pertanyaan konyol yang keluar dari seorang presenter, masih dari acara musiknya SCTV, dia bertanya, apakah maher Zein punya pacar?” hihihihi mereka para presenter SCTV itu sepertinya enggak pernah baca-baca dulu  CV nya para artis yang akan mereka tanya ya?

Sehingga muncullah pertanyaan-pertanyaan bodoh seperti itu, Kalau saja mereka tahu siapa maher Zein, tidak mungkinlah mereka akan bertanya seperti itu.

Kembali ke ustad Solmed, tentang maher Zein yang tidak bagus bahasa Arabnya…

Emang bener, Maher Zein tinggal di Barat, tapi bagaimanapun juga orang ini adalah orang Libanon, kalo anda maen ke Libanon anda akan menyaksikan bagaimana bahasa Arab menjadi bahasa keseharian mereka. Sehingga walau tinggal lama di barat, maher Zein tetep lah  orang Libanon.

Bahkan pada januari 2010, lagu Maher Zein  ” ya nabi salam alaika ”  menjadi lagu terbaik di timur tengah, Saya malah tertarik dengan kemampuannya bernyanyi dalam banyak bahasa, Sampai saat ini maher telah bernyanyi dalam bahasa Perancis, urdu, Arab, Indonesia, Turki dan melayu.

Jadi ada kemungkinan dia juga menguasai lebih dari dua bahasa, karena itu heran banget kalo seorang ustad Solmed sampai berkata kalo Maher Zein tidak bagus bahasa Arabnya. hihihihi. Bener, dia meninggalkan Libanon pada usia 8 tahun.

Namun orang tuanya teteplah orang Libanon, setahu saya orang Arab itu tetep akan berbahasa Arab dengan keluarganya walau pun mereka tinggal di kutub sekalipun hihihi. Ada-ada aja ustad Solmed, saran saya kepada ustad ini, coba deh kalo emang enggak pandai bahasa Inggris, carilah tempat kursus bahasa Inggris, setelah itu belajarlah di sana.



   

Indonesia Tampa JIL Enggak Rame Coy


Saya sempat melihat sebuah tayangan di You Tube, di mana seorang artis, saya kurang tahu siapa artis ini, yang jelas dia menyuarakan atau mendukunglah sebuah gerakan Indonesia tampa JIL( Jaringan Islam Liberal) alasannya JIL di anggap sudah kebablasan.

Dalam ranah pemikiran, kita memang tidak jarang menemukan terobosan-terobosan ”gila” namun sepanjang itu masih dalam wilayah pemikiran, enggak usahlah kita terlalu cemas. Kalo memang ada yang menganggap JIL itu berbahaya maka hadapilah dia dengan lebih elegan.

Bolehlah,  mengusung sebuah gerakan Indonesia tampa JIL tapi ada gerakan yang lebih ciamik, yakni  membuat ”benteng” agar pemikiran JIL tidak membuat kita goyah., jadi serangan pemikiran harus di lawan dengan pemikiran pula. Tapi JIL di topang oleh dana yang tak terbatas.

Ya, mau dana tak terbatas atau dana reksa atau dana deposito, itukan urusannya mereka, mestinya para penentang JIL juga berupaya keras agar mendapatkan dana yang tak terbatas pula, orang-orang kaya di timteng banyak kok, yang bisa di ”peras” hihihi.

Persoalannya, mampu enggak melakukan pendekatan, kalo JIL mampu ”mengeruk” dana dari yayasan-yayasan barat, mengapa para penentang JIL tidak bisa ”memeras” yayasan-yayasan Timur tengah yang terkenal banyak duitnya.

Enggak bisa di pungkiri, bergeraknya JIL dengan kecepatan Formula 1 karena mereka punya fulus selain itu para punggawanya memang ”militan” dalam artian punya semangat di atas rata-rata. Kalo emang para penentang JIL punya semangat jihad yang hebat maka hadapilah JIL dengan semangat pula.

Semangat di sini jangan di artikan dalam artian fisik ya, mereka para penentang JIL seharusnya belajar lebih keras lagi, sehingga ketika ada orang-orang JIL yang menjejalkan pemikiran-pemikiran ”aneh” mereka sudah siap tempur.

Saya termasuk yang angkat topi sama Dr Syamsuddin Arif, beliau tidak hanya koar-koar menentang pemikiran aneh tapi juga telah melakukan tindakan nyata. Saya kira kita harus mengucapkan tengkiyu kepada beliau karena di tengah kesibukannya masih berkontribusi nyata dalam membendung gerakan-gerakan pemikiran ”aneh”.

Saya pernah datang dalam sebuah acara yang menghadirkan beliau, waktu itu beliau di temani oleh Dr Adian Husaini, acaranya di sebuah masjid di Bandung, dari sana saya baru tahu kalo Indonesia saat ini kekurangan para pakar Islam yang juga ahli soal Orientalis.

Karena itu Dr Syamsuddin menulis sebuah buku bagus yang berjudul, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran,  Dalam buku ini kita akan dapat melacak gerakan Orientalis, jangan salah lho, Dr Syamsuddin ini pernah ”nyantri” di ‘’sarangnya” Orientalis, jadi beliau tahu persis apa itu Orientalis.

Semoga aja, semakin banyak orang-orang seperti Dr Syamsuddin Arif dan Dr Adian Husaini, merekalah yang selama ini gigih menjadi ”benteng”  yang tangguh.  Kadang saya tenggelam dalam keasyikan ketika membaca tulisan-tulisan orang-orang ini.

Jika ada orang-orang JIL yang menulis tentang sesuatu yang di anggap oleh Dr Adian sebagai ” penyimpangan” maka dengan argumen-argumen yang lugas beliau membuat sebuah tulisan tandingan, inilah yang seharusnya di lakukan oleh para penentang JIL.

Ala Kulli haal, semoga,  Dr Adian dan Dr Syamsuddin selalu di berikan kekuatan dan kesehatan, dan buat kita-kita yang masih cetek ilmunya, semoga di bukakan hati sehingga mau tetep terus belajar. Belajar dari mana aja, mau dari JIL, FPI atau orang kafir sekalipun,  yang penting kita telah punya dasar yang kuat sehingga tidak mudah terombang-ambing.

Iman yang kuat akan membentengi sedangkan iman yang lemah gampang terprovokasi. Mau JIL atau FPI yang penting adem, kalo emang mau ”Berantem” berantemlah pake otak plus hati nurani.

Salam Pembebasan.
   

Ulama Ini Layak Memimpin Indonesia


Akhir akhir ini kita telah kehilangan banyak ulama, mereka adalah para pewaris nabi, mengajar dan mendidik umat adalah tugas mereka, akibat terlalu dalamnya penetrasi dari ajaran sekuler membuat kita agak bimbang jika hendak mencalonkan para ulama untuk menjadi seorang pemimpin negara. Untunglah ada revolusi Iran yang membuktikan kepada dunia untuk  ”jangan pernah menyepelekan ulama”…
Pagi ini, seorang rekan dari malaysia menceritakan kesannya terhadap seorang ulama besar, pemimpin kharismatik Tok Guru Nik Aziz Nik Mat..saya kutipkan kesan yang sangat mengetarkan hati itu.

” Dia berusaha menerapkan kehidupan nabawi dalam hidupnya”.
” Dia kepasar sebagaimana rakyatnya”.
” Dia duduk di tangga dengan santai ilmu bersama jamaah yang lain selepas Sholat”.
” Dia biasa sahaja makan di gerai gerai”.
” Dia makan dalam bentuk apa yang di makan rakyatnya”.
” Dia mencangkul bukan hanya untuk perasmian pecah tanah”.
” Dia yang menghidangkan sendiri minuman untuk tetamunya”.
” Dia hidup sederhana bukan sehari dua untuk paparan media massa dan majlis rasmi , tapi itulah ‘resepi         utama’ hariannya”.
Lorong sempit( betapa dekatnya jarak) antara bangunan masjid dan rumahnya benar benar menunjukan dia mahu jalan yang luas untuk akhiratnya. Dia bukan sahaja buah hati rakyat kelantan, bahkan jantung hati rakyat Malaysia”
membaca kesan kesan ini, ingatan saya melayang ke madinah, saya membayangkan sosok nabi suci Muhammad SAW, ternyata apa yang di ajarkan oleh beliau benar benar telah di aplikasikan secara nyata oleh Tok guru.

Siapa sebenarnya Tok Guru?
Ulama kharismatik ini lahir di pulau melaka pada tahun 1931, udah sepuh banget ya…mulai belajar Islam di pondok di Kelantan dan terengganu setelah itu melanjutkan belajar di darul ulum Deoband, India, di sini beliau belajar selama lima tahun…
Selepas dari India beliau melanjutkan studi masternya di Azhar, Kairo. Pulang dari mesir beliau mengajar di berbagai sekolah agama di malyasia, beliau menguasai bahasa Arab, Inggris, Tamil dan urdu. kemudian pada tahun 1967 beliau bergabung dengan PAS, PKS nya Malaysia.( Wikipedia)

Ada kemiripan beliau dengan ustad Rahmad Abdullah pendiri tarbiyah, kemiripan itu terletak pada rumah beliau beliau berdua,  sangat sederhana, tidak mencirikan kalo rumah itu adalah rumah orang besar, kesederhanaan memang sangat memesona.
Dengan kesederhanaan itulah para pemimpin Islam tempo dahulu dapat menguasai hampir sepertiga dunia, namun ketika kemewahan telah meracuni para pemimpin berikutnya,  dapat di tebak, semuanya menjadi kacau seracau.

Pertanyaanya, adakah pemimpin seperti Tok Guru di bumi pertiwi ini? pemimpin yang mau berdekat dekat dengan rakyatnya, pemimpin yang mau makan di warteg, duduk bersama di majlis majlis resmi atau tidak resmi tampa mementingkan aturan protokoler yang kadang sangat menyebalkan.

Dulu, sudah ada Gus Dur yang sangat bersahaja, sayang beliau hanya sebentar memimpin, negara ini butuh pemimpin yang mengerti rayatnya, yang tidak segan turun langsung menemui rakyatnya, duduk khusyuk mendengarkan segala kelah kesuh rakyatnya.

Setelah mendengarkan langsung memberikan solusi, tidak hanya memberikan pengumuman bahwa harga ini naik, bukan hanya bisa curhat  atau main gitar sambil menyanyikan lagu melankolis yang mendayu dayu…rakyat butuh pemimpin yang tegas.
Kalo Tok Guru orang Indonesia, saya yang akan menjadi orang pertama yang memilih beliau menjadi pemimpin negeri ini, sayang beliau orang malaysia, namun tetap doa ku panjatkan agar beliau selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Di saat Dubai di guyur gerimis,
Sebuah catatan pagi.
1335234825726436642
Tok Guru. FB Mustafa mansyur.

Mengapa Anak Muda Menunda Menikah?


Setiap kali berkunjung kepada teman teman yang baru menikah saya sering mendapatkan perkataan seperti ini,” nyesel gue nikah sekarang,” lantas temennya nanya ” kenapa nyesel bro?”  ” ya, saya nyesel nikah sekarang, kalo gue tahu nikah itu enak, udah dari dulu gue nikah,” hihihihi.

Studi, karir, enggak mau terbebani, adalah beberapa sebab yang membuat anak muda masih hepi dengan status bujangnya, satu lagi, ada sebuah lagu yang saya kira harus ”bertanggung jawab” karena lagu ini jelas jelas telah melakukan pembohongan publik,lihat saja bagaimana lagu tersebut mengembar gemborkan betapa enaknya jadi bujangan. Padahal apa enaknya jadi bujangan? kalo hujan kedinginanan, kalo capek kagak ada yang mijitin, kalo sakit kagak ada yang kompresin hihihi. Sengaja di dramatisir biar para bujang pada mikir.

Bro, Menikah adalah gerbang kebahagiaan, dengan menikah kita telah melaksanakan sunah rosul, menikah adalah Fitrah, adalah sebuah kejanggalan jika ada ajaran agama yang memperbolehkan umatnya untuk tidak menikah dengan alasan agar lebih khusyuk beribadah.

Takut tidak kuat menafkahi kadang juga menjadi alasan mengapa seseorang belum juga mau menikah, kepada yang punya masalah seperti ini saya hanya mau berkata, rejeki kita udah ada bro, kita tinggal menjemputnya, bagaimana cara menjemput rejeki?

” Ya , ente harus bergerak bro, bergerak, kalo ente udah bergerak maka rejeki akan ente dapatkan,” Cobalah tengok burung gereja bro, dia terbang dari satu tempat ke tempat lain, tahukah ente bro, kalo ketika terbang pertama kali sang burung gereja itu sedang laper bro, tapi berkat bergerak kesana kemari akhirnya perut yang tadinya kosong akhirnya berisi.

Kalo contoh burung terlalu mengawang, saya akan kasih contoh tetangga saya di Bandung bro, tepatnya di jalan pelesiran, Cihampelas. Tetangga saya ini seorang tuna netra bro, pekerjaan sehari harinya adalah sebagai pemijit. Dulu, waktu pertama kali bertemu saya mengira dia masih bujangan ternyata perkiraan saya salah bro, dia udah menikah. maha Suci Tuhan yang maha adil.

Seorang tuna netra berani menikah bro, apakah dia hidup dalam kekurangan rejeki? ternyata kagak bro, karena dia terus bergerak dan bergerak, bayangin bro, dia berjalan dalam suasana gelap, hanya bermodalkan tongkat, kerennya lagi dia selalu menyempatkan diri sholat berjamaah di masjid. Para jamaah di masjid selalu membantu dia mendapatkan ruang di shaf sholat. Sosoknya telah menginspirasi jamaah yang lain.

Hidup saat ini memang berat bro, tapi  harus di jalani, justru dengan semakin beratnya cobaan  membuat hidup kita semakin berwarna, kebayang enggak bro,kalo hidup cuma satu warna aja, dari bangun tidur sampai tidur lagi kita hanya lihat warna item aja, apa kagak bosen hidup seperti itu?

Dengan menikah hidup kita mulai tertata bro, tadinya kita tukang keluyuran enggak keruan, dari satu cafe ke cafe lainnya, main PS dari malem sampe pagi, ngegelek kalo ada yang ngasih, ah, pokoknya hidup kita babak belur deh, karena kita merasa tidak ada yang menunggu kita di rumah, kagak ada yang mau dengerin curhat kita, kagak ada yang mau ngertiin kita, lantas kita jalani aja hari demi hari dengan ngelakuin hal hal yang tidak di benerin oleh agama dan norma.

Mau sampe kapan gitu terus bro, sampe lebaran monyet? udah deh bro, mending sekarang ente serius menata hidup ente, bangun lebih pagi, lebih bagus sholat shubuh, setelah itu bersih bersih kamar, dengerin musik lalu tanyakan pada diri sendiri,” mau ngapain gue hari ini?”.

Enggak usah terlalu mikir jauh ke depan bro, entar kalo ane merid, mau tinggal di mana ya, mau di kasih makan apa ya anak orang, entar kalo istri ane hamil, siapa yang mau bayarin biaya bersalinnya ya, entar kalo gue udah punya anak, duit buat beli susunya ngutang ke siapa ya?

Aduh bro, kalo ente terus mikir kayak gitu saya jamin ente enggak bakalan nikah nikah. Mending ente pikirin, sekarang ente mau kerja apa kagak? kalo mau kerja, ngapain masih ngetem di kamar ? megangin gitar sambil ngopi. Di mana mana kalo mau gitaran ya gitaran aja enggak usah sambil ngopi. Lagak lho udah kayak seniman aja.hihihi

Ala kulli haal, semoga, ente segera dapet kerjaan bro, setelah itu bersilaturahmilah ke sebuah masjid di daerah geger kalong girang, temui ustad di sana, katakan aja kepada sang ustad, maksud dan tujuan ente, terus terang aja, kalo ente begini dan begitu.

Insya Alloh, bro, kalo ente emang sungguh sungguh, ente akan mendapatkan istri yang solehah, kuncinya ada pada diri ente sendiri, ente sholeh maka ente juga akan mendapatkan istri yang sholehah. Selamat berjuang bro,…semoga sukses.


   

Insya Allah nya Orang Arab



13357619731677298102
ketika TKI berbusana Arab. Dok pribadi
Ada Kalimat dalam bahasa Arab yang saya agak gimana jika mendengarnya, kalimat itu adalah kalimat Insya Allah, terutama kalo yang ngomong Insya Allah itu orang Arab, kalo yang ngomongnya orang Indonesia atau orang Pakistan masih bisa saya terima dengan lapang dada.

Mengapa saya dongkol dengan Insya Allah nya orang Arab? banyak alasan yang membuat saya dongkol, pertama ucapan itu di ucapkan dengan sangat fasih, ya, lah orang Arab gitu lo. Kedua sayangnya walau pun di ucapkan dengan sangat fasih tidak menjamin perkataan  itu akan sesuai dengan realita.

Contohnya, saya pernah menanyakan sesuatu yang menjadi hak saya kepada personalia yang memang di jabat  orang Arab, lalu dengan sedikit tekanan saya katakan kepada dia, kapan saya akan mendapatkan hak saya. mau tahu apa jawaban orang Arab itu? Dengan fasihnya dia bilang Insya Allah.

Tapi cuma Insya Allah doang, kenyataanya hak saya masih belum saya dapatkan, lalu dengan sedikit emosi saya datangi orang Arab  yang lain. tapi masih satu kantor, kali ini saya tidak lagi menanyakan kapan tapi langsung meminta hak saya. Untunglah orang Arab yang satu ini mau mengerti.Dan langsung memberikan hak saya.

Karena itu saya enggak heran jika ada seorang staf senior dari Pakistan yang mencak mencak ketika orang Arab yang menjanjikan sesuatu kepada dia  tapi akhirnya enggak bisa menepati janjinya. Padahal orang Arab itu udah jelas mengatakan Insya Allah dengan begitu fasihnya.

Janji adalah hutang, itu kata sebuah keterangan, kalo udah janji harusnya di tepati apalagi ini kalo berjanji tentang sesuatu yang sudah menjadi hak seseorang. Saya suka kasihan sama orang orang India, mereka ini termasuk staf yang sangat penurut.
Meskipun udah berapa kali orang Arab ”mencederai janji” , mereka tetep aja
mengucapkan terima kasih, pernah juga  seorang staf  dari nepal yang bermasalah dengan kartu ATM nya, sehingga beberapa bulan dia tidak dapat mengambil gaji.
Lalu datanglah dia ke orang Arab yang memang bertugas ngurusin soal yang begituan, kemudian dengan meyakinkan sang Arab berkata, ” Insya Allah, besok, sekarang lagi di urusin,” .Dengan hepinya orang nepal itu kembali ke kantor keesokan  harinya.
Ternyata jawaban dari sang Arab hanya Insya Allah, gimana enggak dongkol? hihihi janji tinggal janji,herannya orang nepal itu masih sempat bilang terima kasih. kalo kasus tersebut kena ke saya maka saya akan mencak mencak.

Selain Insya Allah, ada lagi kata yang sering di umbar oleh orang Arab, perkataan itu adalah demi Tuhan( Wallahi) kalo mereka mau meyakini seseorang maka ucapan wallahi akan keluar bahkan untuk hal hal yang sebenarnya sepele.
Misalnya tentang pertandingan bola, mereka enggak segan segan berkata Wallahi( demi Tuhan) beda kan dengan di kita? Kalo di tanah air orang yang udah bener bener kepepet baru akan berkata demi Tuhan.

Terakhir, jika anda nonton bola liga Arab, akan  muncul  perkataan yang berhubungan dengan kematian, kata ini akan keluar jika sang algojo gagal mengeksekusi pinalti, kata itu adalah Inna lillahi..

Om Bom bom Yang Lucu


Dia memutuskan keluar dari Unpad,  kemudian setelah itu dia memilih  untuk ”nyantri” di Enhaii, sebuah keputusan yang berani sebenarnya, tapi waktu membuktikan bahwa pilihannya tidak salah. Kalo saja dia tetap di Unpad mungkin saat ini dia masih ngetem di Bandung. Berkat belajar ”masak” di Enhaii, dia berhasil bekerja di sebuah hotel keren di Dubai. Di hotel tempat dia bekerjalah orang nomor satu di Dubai biasa ngantor.
13358900141075960599
Nandi Bombom. dok nandi.
Saya bertemu dengan dia untuk pertama kali ketika kita  makan bersama di sebuah taman, menunya waktu itu adalah nasi timbel,sebuah acara yang sangat mengasyikan, turut hadir pada acara perbaikan gizi  itu anak anak singdel, teman saya di zabel palace, Chef Reddy, dan kang Iyeng seorang ”pegawai negara” .Anda pasti penasaran siapa nama om yang lucu itu? namanya nandi kita kita memanggilnya nandi Bombom, entah mengapa nama itu terasa pas dengan bentuk bodinya.
13358903411169939668
om bombom yang pake topi, saya persis di sebelahnya. Dok pribadi
Kami berangkat dari markasnya singdel di karama,setelah sampe di lokasi langsung  aja makan berjamaah selesai makan di sambung dengan maen gitar sambil menyanyikan lagu lagu lawas, ketika itu emang lagi musim dingin jadi suasananya udah rada rada mirip di Ciwidey. # mengkhayal#

Setelah acara makan makan di taman saya kembali bertemu dia di markasnya Singdel, bobot tubuhnya terlihat tambah berat,  saya enggak mau mengatakan montok namun memang wajahnya tampak lebih bulet, sekilas wajahnya udah kayak om om padahal usianya masih relatif muda. bahkan lebih muda dari saya sendiri.

Terakhir saya bertemu dengan ”om” yang mengemaskan ini di sebuah resto khas Indonesia, saya datang ke resto yang relatif baru itu untuk membuktikan apakah memang makanan yang di jual di sana enak enak, ternyata rasanya kurang enak, pelayananya juga enggak memuaskan sama sekali. Sejak itu saya putuskan hanya cukup sekali saya datang kesana.
”Pertemuan pertama sangat menentukan”,  kata kata itu sering di ulang ulang oleh GM saya ketika masih bekerja di sebuah hotel di Bandung, waktu kejadian di resto itulah   saya baru mengerti bahwa apa yang di katakan pak GM  benar adanya, saya sangat tidak terkesan dengan rasa dan pelayanan dari resto khas Indonesia yang baru di buka itu.
Saya sempat bertanya tanya dalam hati, mengapa  Om gendut yang lucu ini juga datang ke resto yang baru itu, ternyata dia juga penasaran, Sebagai ”tukang masak” profesional  yang bekerja di sebuah hotel keren, boleh dong sekali kali mencicipi hasil masakan orang lain.

Tapi saya tidak sempat meminta komen dia tentang rasa serta pelayanan resto karena saya dan teman harus kembali ke markas di Zabel…
Ketika  saya menulis tentang ”mafia” Enhaii, tidak sedikit kecaman yang datang kepada saya, tidak hanya lewat kompasiana, mereka juga mengintimidasi saya melalui FB tapi saya memilih untuk tidak melayani. Karena sudah melibatkan banyak pihak termasuk guru saya di SMK Sandy Putra akhirnya saya putuskan untuk meminta maaf kepada dosen dan alumni Enhaii. Bukan apa apa, Guru guru saya memang kebanyakan berasal dari Enhaii.
Saya  yakin dia juga tahu  soal tulisan itu, namun dia tetap ramah kepada saya, terkadang kita saling bertukar lelucon, sampai saat ini saya masih kurang paham,  mengapa  orang orang yang punya ukuran tubuh jumbo rerata punya karakter yang lucu dan unik.

Sebelum mereka melucu kita udah ketawa duluan, mungkin karena wajahnya yang emang mengemaskan atau karena hal lain?, yang jelas Bombom memang enak di jadikan teman seperjalanan, cuma satu yang harus kita ”waspadai” ketika bersama dia yaitu ketika waktu makan hihihi. tahu sendirilah ya.

Karir BomBom termasuk bagus, dia sekarang sudah menduduki jabatan yang lumayan di hotelnya, karena masih muda saya yakin, enggak perlu memakan waktu lama, anak ini akan menjadi seorang Chef yang handal, tidak dapat di pungkiri kiprah Chef Indonesia di Dubai sudah mulai  di perhitungkan.

Semoga saja ”om” Bombom sukses di karirnya, terakhir, anak Bandung ini sampai sekarang masih betah membujang. Kalo ada di antara anda yang bertanya mengapa banyak Chef handal yang berasal dari Bandung? jawabnya adalah karena  memang ”pabrik” penghasil chef berada di Bandung,  pabrik itu bernama, Enhaii.( STP, Sekolah Tinggi pariwisata)  walau pun namanya sekarang sudah berubah menjadi STP tetep saja banyak orang menyebut kampus ini dengan Enhaii.

Lesbi kok di Puja Puji? Heran Banget...


Setiap habis ramadhan hamba rindu lagi ramadhan, saat padat beribadat….mengapa saya memulai tulisan ini dengan menampilkan lagu Bimbo yang berjudul, setiap habis ramadhan? pertama, Ramadhan akan segera datang, berharap banget  kita semua dapat kembali bertemu dengan tamu agung itu. Kedua, Entah mengapa di bulan ramadhan kita merasa lebih mantaf untuk merenung, mencoba untuk kembali memutar kaset kehidupan kita, sejak kali pertama kita sekolah, belajar Alif, Ba dan Ta dan pengalaman pengalaman  serba pertama di mushola tetangga sebelah.

Guru ngaji kita yang ektra sabar membimbing kita walau mereka  hidup dalam suasana penuh  prihatin, semoga Tuhan yang maha agung memberikan kekuatan kepada semua guru ngaji di republik ini, merekalah yang seharunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. karena telah berjasa mengajarkan kitab suci kepada setiap anak muslim. Mereka jugalah yang mengenalkan kepada kita  bahwa manusia itu kalo mau bahagia harus hidup sesuai dengan fitrah.

Fitrah itu adalah potensi yang di anugerahkan Tuhan kepada setiap manusia, Fitrah manusia adalah rindu akan kebaikan dan benci akan kemungkaran, fitrah manusia itu kalo mereka laki laki mereka akan jatuh cinta kepada perempuan begitu juga sebaliknya.

Fitrah manusia itu akan tercemar seiring semakin seringnya anak adam berbuat fasik dan mungkarot, potensi kebaikan itu secara  pelan tapi pasti akan sirna dari jiwa  manusia dan akhirnya mereka tenggelam dalam pemuasan hawa nafsu dan angkara murka.

Ketika itu datang mereka tidak lagi dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil. Bagi mereka manusia mempunyai kebebasan penuh dalam hidup. Kitab suci  pun  mereka tafsirkan seenak jidat mereka sendiri. Tampa memiliki otoritas yang memadai mereka memberikan tafsiran tafsiran agama sesuai dengan hawa nafsu mereka.

Ironisnya karena tidak mau di anggap bolot, jumud, anti modern, banyak anak muda yang mengagumi sepak terjang orang  orang yang jelas menentang fitrah kemanusiaan. Dan salah satu di antara penentang fitrah itu sekarang sedang ramai di bicarakan. Dialah  aktivis yang tampa malu malu lagi mengaku dirinya seorang lesbian.

Kita semua percaya dengan otoritas kelilmuan, misalnya kalo kita mau bangun rumah kita akan konsultasi dengan arsitek, begitu pula ketika kita sakit kita akan berobat  kepada dokter yang memang menguasai ilmu kedokteran. Kita sangat menghormati otoritas ilmu. Bener kan? Semua itu ada ilmunya.

Cilakanya hal demikian tidak berlaku dalam ranah ilmu agama, saat ini semua orang bisa bebas menafsirkan agama sesuai dengan keinginannya. Orang orang yang sama sekali tidak menguasai metodologi Studi Islam dengan tampa ragu ragu mengatakan ini dan itu tentang Islam.

Mengapa untuk disiplin ilmu lainnya kita percaya kepada ahlinya tapi untuk Ilmu agama tidak? Mengapa kita terlalu mengangkat tokoh yang jelas jelas melakukan kemungkaran yang di kutuk Tuhan? Herannya lagi sang tokoh itu di anggap ahli tentang islam.

Seharusnya jika memang dia pakar dalam Islam, dia mestinya tahu dong kalo lesbian itu sangat di murkai Tuhan, karena, sekali lagi prilaku lesbian itu menentang fitrah kemanusiaan, di mana mana perempuan itu pasangannya laki laki. Bagimana mau beranak kalo perempuan VS perempuan?

Prof dadang Hawari pernah berkata,” Bagi mereka yang merasa dirinya homo seksual atau  lesbian dapat berkonsultasi kepada psikiater yang berorientasi religi, agar dapat di carikan jalan keluarnya sehingga dapat menjalani hidup ini dan menikah dengan wajar”. ( Catatan akhir pekan Dr Adian Husaini)

So, kepada anda yang katanya modern, pendukung kebebasan, sebaiknya anda cari orang lain yang lebih layak di jadkan panutan, bukan malah memuja muji  orang yang sudah enggak malu malu lagi mengatakan kalo dirinya adalah lesbian.
   

Semoga Semakin Banyak Profesor Seperti Ini


warga musim Singapura di Dubai  mempunyai sebuah group yang sering kali mengadakan diskusi,mereka tidak hanya berdiskusi tapi juga mengadakan  pengumpulan barang barang yang nantinya akan di sumbangkan kepada yang berhak.  Jumlah mereka sebenarnya enggak banyak banyak banget tapi mereka punya semangat jihad yang luar biasa.

Kebetulan ketua perhimpunan  muslim Singapura ini punya sebuah resto khas melayu namanya singapore Deli, kita kita suka menyebutnya Singdel. Hampir semua staf Singdel berasal dari Indonesia hanya satu yang berasal dari bangladesh.

Saya suka berkunjung ke resto ini karena memang makanannya enak, selain itu staf stafnya adalah rekan saya karena sama sama berasal dari Bandung.  Kadang jika saya berkunjung ke sana saya bertemu dengan Abah, pemilik  Singdel.

Dari berbagai pertemuan saya melihat sosok Abah sebagai seorang muslim yang taat dan cinta akan ilmu pengetahuan. Salah satu tanda kecintaan itu beliau pernah mengundang seorang profesor terkemuka untuk datang ke rumahnya di daerah satwa.

Abah sengaja mengundang sang profesor untuk berdiskusi mengenai banyak hal…

Ternyata profesor yang di undang Abah adalah orang yang begitu egaliter, dengan antengnya beliau duduk di karpet, begitu bersahaja, berceramah dan berdiskusi tentang dunia islam dan persoalan global.  Seba’da diskusi para undangan yang hadir pun makan bersama.

Profesor dalam benak saya adalah sosok  sosok yang pintar,  tentu saja mereka adalah orang yang  sudah kenyang dengan asam garam kehidupan, dimana hampir separoh umur  di pergunakan untuk mengkaji, meneliti, mengajar dan berdiskusi.

Merindukan sosok profesor seperti itu ada dalam lingkungan masyarakat kita, di mana mereka enggak sungkan sungkan berbaur, bercampur dengan masyarakat biasa. Memberikan pencerahan serta motivasi.anda penasaran dengan profesor itu?

Beliau adalah Profesor Syed Farid Alatas. mau tahu banyak tentang beliau? tinggal cari aja di mbah Google ya, hihihi.  saat ini beliau mengajar di sebuah perguruan tinggi terkemuka di singapura. Saya kurang tahu apakah beliau masih punya kaitan dengan mantan manteri luar negeri Indonesia. bapak Ali Alatas.

Yang jelas beliau adalah profesor yang membumi, bukan profesor yang sombong dan jaim. Tidak segan segan beliau duduk bersila di karpet. Pertemuan yang di hadirinya bukanlah majelis ilmiah yang penuh dengan formalitas.

Tapi itu semua tidak mengurangi semangat beliau untuk berbagi. Inilah kekuatan dari kata berbagi. Orang orang yang sudah punya komitmen tinggi untuk berbagi akan selalu di rindui.  salam hormat untukmu  Prof. semoga anda selalu dalam lindungan Tuhan yang maha esa.

Kembali kepada ketua perhimpunan muslim singapura, yang biasa kita panggil abah, sosok ini memang sangat menyenangkan. Ketika cak Bisyri, santri Al-Azahar, Kairo yang juga kompasianer berkunjung ke Dubai, dia sempat bersilaturahmi dengan abah. dengan seyumnya yang khas Abah memang telah memberikan saya banyak pelajaran, bahwa untuk berjuang menegakkan agama yang hak ini kita butuh ketulusan sekaligus keuletan.

                                               Prof. Syed Farid Alatas sedang berceramah

   

Kaos M. City Semakin di Minati di Dubai


Dulu, saya jarang sekali melihat orang orang mengenakan kaos bola berlogo M.City di Dubai, namun sejalan dengan semakin di kenalnya klub ini saya sudah melihat beberapa anak anak dan orang dewasa  dengan bangganya memakai kostum bola yang warnanya mirip dengan biru langit itu.

Ketika saya masih tinggal di Bandung, saya sempat punya beberapa kaos bola, saya sengaja pilih klub klub bola yang kurang terkenal, karena kalo pake kaosnya Juve atau AC Milan kayaknya udah lazim banget misalnya,  saya pernah punya kaos klub dari liga perancis, Paris Saint Germain.

Kalo kaos klub  liga lokal saya enggak punya, waktu  lagi musim kampanye saya juga pernah di beri beberapa kaos, ya, saya terima aja. hihihi namanya juga di kasih, pamali nolak rejeki katanya, ada kaos  PKS, ada juga kaos PAN dan beberapa partai lainnya.

kaos kaos itu saya pake kalo mau tidur, lumayanlah, walau pun memang kualitasnya jelek banget. namanya juga kaos kampanye. Kembali ke kaos M.City. mengapa orang menggunakan kaos bola dari klub klub tertentu? pastinya karena mereka adalah pendukung setia dari klub klub tersebut.

Seandainya M.City berhasil menjadi juara liga Inggris tahun ini saya yakin kaos klub tersebut akan semakin banyak di pake. kapan ya ada klub dari liga lokal kita yang kaosnya di pake oleh warga negara lain? contohnya kaos klub Sriwijaya FC atau kaos Persib Bandung di pake sama orang Arab.

Atau gini aja, gimana kalo kita bujuk para wanita yang bersuamikan orang asing, misalnya jika  suaminya orang Arab sedangkan istrinya asli Jawa Barat, maka sang istri harus memaksa suaminya pake kaos Persib kalo sang suami  enggak mau nanti enggak di kasih ”jatah”. wkwkwkwk.


Saya enggak tahu anak siapa ini yang jelas dia mau aja saya ajak foto bareng. hihihi.dok pribadi
Pasti bangga dong,  kalo lihat orang orang asing mengenakan kostum bola dari klub lokal kita, bayangin kaos Persib di pake sama Abdullah bin Ubay atau kaos Sriwijaya FC di pake sama marwan bin Muhairi. Walaupun prestasi klub lokal kita belum mendunia minimal kaosnya udah ngetop duluan.

Ah, itu mah khayalan saya aja, yang jelas para  pengguna kaos bola secara tidak langsung sudah mempromosikan klub, seharusnya klub berterima kasih kepada mereka mereka yang secara sadar maupun tidak sadar sudah menjadi ”duta”  dari sebuah klub bola.

Status M. City yang di miliki oleh orang Arab, mungkin juga  menjadi salah satu penyebab mengapa orang orang Dubai semakin banyak yang mengenakan kaos dari klub tersebut, mereka bisa jadi merasa bangga, bagaimana tidak sebuah klub bola di negeri Eropah berhasil di miliki oleh orang ‘’sekampung” mereka.

Kerennya,  klub tersebut dulunya  termasuk klub gurem tapi sekarang sudah menjelma menjadi sebuah klub yang di segani minimal di Inggris.
                                                 Seorang anak mengenakan kaos M. City

   

Sejarah Gelap Harem dan Citra Istana Penguasa Gurun


Adalah Sultan Mahmud dari Turki yang punya proyek  gila ini, dia terinspirasi dari budaya orang orang Byzantium bagaimana membangun sebuah Istana yang megah dan terpisah pisah, membuat sekolah istana, memperkerjakan budak dalam jumlah sangat banyak dan tentu saja melakukan praktek poligami versi Istana.

Puncak dari perbuatannya adalah menyediakan sebuah tempat khusus buat para wanita wanita cantik nan seksi yang berasal dari banyak kawasan, mereka para wanita cantik itu di ajari cara melayani raja, pelayanan mereka tidak hanya terbatas di ruang makan tapi juga berlanjut di ranjang.

Dari sekian banyak perempuan cantik itu di pilihlah beberapa dari mereka yang benar benar jelita dan penuh dengan hawa penggoda asmara, seandainya mereka hamil  dan melahirkan anak sultan maka statusnya naik menjadi istri sultan,entahlah istri yang keberapa.

Praktek bejat ini akhirnya di larang ketika dinasti sultan Abdul hamid rontok…

Namun citra harem yang penuh dengan misteri kenikmatan duniawi masih membekas hingga saat ini, tidak pelak lagi yang menjadi ‘’sasaran” adalah istana istana penguasa gurun,  Benarkah Istana para penguasa gurun masih menyediakan tempat seperti itu?

Tempat yang terpisah pisah memang menjadi ciri khas istana para penguasa gurun khususnya penguasa Uni Emirat Arab, ada majelis  khusus laki laki dan majelis khusus perempuan. Mengapa para perempuan istana tinggal di tempat terpisah?

Para abdi dalem istana kebanyakan adalah kaum pejantan, amat sangat berbahaya jika majelis perempuan di satukan dengan majelis laki laki. Untuk menjaga inilah para penguasa gurun membuat majelis perempuan yang terpisah dan agak jauh dari jangkauan para pria pekerja istana.

Kalau begitu siapa yang nantinya melayani segala keperluan para perempuan istana? mereka di layani oleh perempuan juga, kebanyakan berasal dari Pilipina Muslimah ada sih,  orang Indonesia tapi jumlahnya bisa di hitung dengan jari.

Bagaimana saya tahu kalo perempuan pelayan itu berasal dari Pilipina dan Indonesia? Menjelang musim panas ada staf khusus(seorang laki laki yang sudah di percaya) yang datang dari majelis perempuan, dia membawa Dokumen  semua pelayan perempuan ke majelis administasi Istana, dokumen itu di gunakan untuk mendapatkan Visa dari UK.

Sebagaimana di ketahui setiap musim panas para bangsawan Arab   ”ngacir” dari gurun guna menghindari serangan terik matahari, mereka tidak pergi sendiri, mereka juga membawa semua pelayannya termasuk juga para pelayan perempuan.

Selain pelayan perempuan,  mereka juga membawa tukang masak sendiri, tukang cuci sendiri, tukang gudang sendiri, pokoknya rombongan besar. Praktis, setiap musim panas tidak tampak kegiatan berarti di istana, para pegawai yang tidak di ajak ke UK akan menjalani hari hari mereka dengan bersantai santai saja.

Dari staf khusus itulah saya tahu apa dan siapa saja yang tinggal di majelis perempuan, ternyata yang tinggal di sana hanyalah istri dan anak anak perempuan raja. Tidak ada ruangan khusus yang menjadi tempat tinggal para perempuan jelita  nan seksi.

Namun walau istana  tidak memiliki harem tapi tetep saja, ada yang menyangka kalo istana istana penguasa gurun selalu menyediakan tempat untuk gundik gundik mereka. Alangkah kotornya pikiran mereka, saat ini adalah era modern di mana para raja gurun harus berfikir keras bagaimana negara mereka menjadi maju dan sejahtera.

Benar, ada beberapa raja Arab yang melakukan poligami tapi jumlah istri mereka masih dalam jumlah yang di perbolehkan. hihihi Sheikh Mohammed misalnya , Istrinya tidak lebih dari 4. bahkan Sheikh Hamdan kakaknya hanya punya satu istri saja.

Bagaimana caranya menghilangkan citra yang sudah demikian kuat melekat itu ?  ya, salah satunya adalah membuat tulisan seperti ini, saya sendiri sempat tinggal dalam Istana salah seorang penguasa gurun.

                                                        Mejeng di salah satu Istana gurun
Saya menyaksikan sendiri bagaimana pola dan tingkah para penghuni istana, ternyata sama saja dengan kita, mereka kadang berolahraga kadang juga bermain main dengan teman temannya. sama sekali enggak ada bedanya dengan orang kebanyakan.
   

Sheikh Qordhowi Juga di Tolak di Paris, Mengapa Kita Harus Menerima Si Manji


Orang liberal kebablasan sering kali menjadikan negara negara Eropah sebagai rujukan, mereka menganggap negara negara Eropah adalah simbol kebebasan, di mana kebebasan berpendapat sangat di hormati . Di sana juga terdapat universitas universitas kelas dunia yang selalu menjunjung tinggi kebebasan akademik.  Tapi benarkah demikian?

Belum lama ini UGM menolak diskusi yang akan di hadiri oleh tokoh lesbian IM, banyak orang orang ”pinter” yang menyesalkan hal itu, mereka menyatakan kampus adalah ruang atau tempat yang semestinya tidak menolak kegiatan kegiatan ilmiah.

Tapi lucunya, mengapa mereka tidak pernah mengkritisi prilaku sama yang di lakukan oleh pemerintah Perancis? Adalah Sheikh Yusuf Qordhowi ulama asal Mesir yang tidak di perbolehkan masuk ke Paris. Padahal ketua majelis Ulama sedunia ini terkenal sebagai ulama yang moderat.

Sheikh Yusuf, saat ini tinggal di Qatar. mengapa sheikh Yusuf tidak boleh masuk ke Paris, apakah mereka takut dengan pengaruh sang Sheikh, apakah mereka cemas dengan kehadiran ulama yang sudah sangat sepuh itu?

Orang liberal, dengan gagahnya mengatakan mengapa pemikiran tidak di lawan dengan pemikiran lagi? hihihi buktinya pemerintah Perancis dengan tampa basa basi menolak kedatangan Sheikh Yusuf, kalo memang mereka berani menghadapi pemikiran sang Sheikh,  mengapa mereka tidak mau berdialog?

Dari sini kelihatan banget kalo mereka orang Liberal itu mau enaknya sendiri, giliran kampus atau ormas tanah air menolak seorang tokoh maka di sebutlah mereka sebagai orang orang yang anti dialog. Tapi giliran negara pujaanya menolak seorang tokoh mereka diam diam aja,seperti ” kura kura” enggak tahu.

Padahal sebagaimana tulisan Andrea Hirata, di paris sana ada sebuah universitas terkenal, sebuah kampus yang menjadi impian banyak orang untuk menuntut ilmu. Paris juga terkenal sebagai kota mode. Di sana katanya kebebasan individu sangatlah  di hargai.

Tapi kok mereka menolak Sheikh Yusuf Qordhowi, seorang sepuh yang untuk berjalan saja mesti pelan pelan?  di sini jelas lah sudah bahwa negara semaju paris pun tidak akan menjadi negara yang benar benar bebas.

Dengan demikian saya sangat mengerti mengapa UGM menolak seorang tokoh lesbian seperti IM. Kepada tuan tuan yang berpikiran liberal, sebelum anda menuding orang lain sebagai anti dialog tolong lah anda banyak menbaca berita tentang negara negara yang menjadi panutan tuan tuan.

Di sana ternyata tidaklah sebebas seperti yang tuan tuan kira. Walaupun di sana ada puluhan universitas, ada ratusan pejuang HAM tapi mereka tetap tidak dapat menghalangi pemerintahnya untuk menolak sheikh Yusuf Qordhowi.

Sebenarnya bukan Sheikh Yusuf Qordhowi saja yang di tolak di negeri negeri barat, masih ada tokoh tokoh pemikir muslim lainnya yang tidak dapat masuk  ke negeri negeri barat dengan berbagai alasan. Tapi toh, tuan tuan liberal tidak pernah mempersoalkannya.

Tapi mengapa ya, giliran  tokoh barat yang di tolak, mereka mencak mencak ya? hihihi Bilang Indonesia kan, negara demokrasi, mengapa tidak mengedepankan dialog? Apakah anda begitu takutnya dengan IM sehingga harus membubarkan diskusinya? hihihi. dasar. Liberal Kebablasan.

Sekarang saya mau nanya, bebas mana Indonesia dengan paris?  toh, Paris tetap menolak seorang tokoh pemikir Muslim, padahal  sang tokoh adalah ulama yang moderat? jadi semestinya pemerintah Indonesia juga enggak perlu takut untuk menolak seorang tokoh lesbi seperti IM.

Untunglah UGM telah menolak diskusi IM, sekali lagi, salut sama UGM. kepada  tuan tuan liberal, silahkan berjuang tapi tolong selain menggunakan akal sehat ada baiknya sekali kali  anda anda juga kembali bertanya kepada hati nurani.
                                                          Sheikh Qordhowi dan SBY