Kang Iyeng yang di tunggu datang dengan membawa sebuah bungkusan full berisikan”Amunisi” em, sebuah kejutan yang menyenangkan, kami pun langsung membentuk setengah lingkaran, masing-masing konsentrasi dan akhirnya tampa di aba-aba isi bungkusan itu langsung berpindah ke dalam perut kami. hihihi ceritanya makan siang seba’da sholat jum’at.
Kang yana sebagai pengundang ternyata telah menanyakan sudah sampai di mana posisi kami, padahal kami masih bersanta-santai di markasnya Singdel di Karama, tampa mengurangi rasa hormat kepada kang Yana kami menyebutkan bahwa kami sudah ”meluncur”.
Tentu saja pertanyaan dari kang yana telah menyadarkan kami untuk segera cabut menuju pelabuhan Rashid, ini nama pendiri Dubai di era Modern, beliau punya beberapa orang anak di antaranya Sheikh maktoum yang sudah wafat, semoga Tuhan yang maha Pengampun mengampuni beliau, ada Juga Sheikh Mohammed orang nomor satu di Dubai sekarang merangkap wakil presiden UEA dan Sheikh Hamdan beliau adalah Deputy nya Sheikh Mohammed dan menteri keuangan UEA.
Taksi pun langsung di palak, eh, salah maksudnya di cegat, emang preman bandara apa, pake palak-palakan segala, mencari taksi d Dubai itu gampang-gampang mudah, maksud saya gampang-gampang susah hihihi kok, belepotan gini? Untunglah barokah hari jum’at menolong kami untuk mendapatkan taksi.
Kami terdiri dari 3 orang, semuanya mengenakan batik, adalah kang Daniel yang punya ide ini, saya dan kang Iyeng nurut aja karena emang kami cuma pelengkap penggembira hahahaha alias yang cuma di ajak. Kang Daniel juga yang kenal dengan kang Yana( pekerja kapal pesiar Costa)
Setiap kapal pesiar costa merapat dan memeluk Dubai, para stafnya yang asal Indonesia selalu hadir dan mampir di Singdel, sebuah resto khas Indonesia, malay, dan Singapura, nah, kang Daniel adalah ”dedengkot” resto itu. jadi klop, hihihi. Selain staf asal Indonesia, atasan kang yana yang asli Italia juga beberapa kali mampir di Singdel dan kesan beliau tentang makanan Indonesia sangat positif, jangan salah lho beliau adalah restauran manager sebuah kapal pesiar mewah yang bernama Costa.
Taksi pun meluncur dengan damai menuju pelabuhan Rashid. Kami telah sampai di gerbang pertama, petugasnya yang orang PLN( Filipina) menyarankan kami untuk masuk ke kantor keamanan, di sini kami bertemu dengan beberapa petugas, mereka meminta ID card dan untunglah nama kami telah di daftarkan oleh kang yana, terbukti nama-nama keren kami udah ”nangring” di list. Alhamdulilah. ”gembok” pertama telah terbuka.
Sesampai di dermaga ternyata ada petugas keamana lagi, sama seperti di gerbang pertama kembali ID card menjadi ‘’saksi” bisu hihihi untungnya lagi nama kami masih ada di list. Untuk mencapai kapal kami harus melewati pintu yang bersensor, ya, mirip-mirip dengan yang di Bandaralah.
Ternyata di dalam gedung sudah mulai ramai, saat itu ada penumpang yang turun ada juga penumpang yang naik, kebanyakan mereka bule dari Eropah, karena ini emang kapal Eropah tepatnya Italia, khayalan pertama saya tentang penumpang kapal pesiar mulai pelan-pelan sirna. Karena ternyata rerata tamu adalah orang-orang yang sudah bekeluarga bahkan tidak sedikit yang sudah sangat senior saya tidak mau mengatakan nenek-nenek.
hihihih. Kenyataan ”tragis” ini kami temukan setelah menjelajah kapal, kebanyakan yang berjemur adalah para manula. Kali ini nasib baik sepertinya belum mau menghampiri kami, sudahlah, mari kita lanjutkan perjalanan..
Sampailah kami di sisi kapal raksasa itu, ternyata emang gede amirrr, menurut kang Yana kapal pesiar Costa dapat memuat 4 ribu penumpang belum termasuk awaknya yang berjumlah seribu orang, total manusia yang dapat terangkut di dalam Costa adalah 5 ribu orang, enggak kebayang kalo 5 ribu orang itu semuanya boker pada waktu yang bersamaan.
Inilah pihak keamanan terakhir yang kami temui, jadi total pos ”hansip” yang kami lewati adalah 3 buah, ternyata emang pengamanan untuk masuk ke dalam kapal sangat ketat, jadi di setiap pos kami di beri kartu nanti kalo ketemu pos ”hansip” yang lain kartu itu di tukar.
Berbeda dengan penumpang kapal atau awak kapal mereka punya kartu khusus, jadi langsung di lihatin sama petugas kemudian oleh petugas kartu itu di tempel sama alat yang mirip senjata kalo dalam film-film alien. Akhirnya kami pun masuk kapal.
Pertama yang kami lihat setelah masuk kapal adalah orang Indonesia, hahahaha ternyata pekerja kita lumayan banyak di sini, kalo mau di rengking kita berada di urutan ketiga setelah Indihe dan
Filipine, ya ada sekitar 200 orang bro, jadi enggak heran di setiap lantai kapal kami selalu bertemu dengan staf asal Indonesia, hampir di setiap Departemen orang kita ada Bro.
Kami langsung menuju tempat ”ngetemnya” kang Yana, kamarnya di buka dengan kartu, bukan kartu gaplek bro, tapi kartu khusus, kalo ada orang di kamar maka lampu yang bertuliskan terisi akan menyala sebaliknya kalo enggak ada orang di kamar lampu tersebut enggak nyala.
Ada dua tempat tidur dalam setiap kamar, ada TV kabel dan setiap pekerja biasanya punya laptop sendiri-sendiri, kami pun diskusi-diskusi kecil, seperti dari mana harus memulai? Kapal ini gede banget bro, jadi agak bingung juga dari mana harus mulai menjelajah?
kang Yana sebagai tuan rumah menyarankan, alangkah baiknya kalo kita memulai dari atas? tentu saja saran ini kami setujui, karena sebagai tuan rumah, dia lebih tahu…
Maka naiklah kami dengan lift, saya melihat ada 11 angka di sana, berarti 11 lantai belum termasuk lantai paling atas jadi semuanya ada 12 lantai, kalo anda maen ke Bandung di jalan Gatot Subroto itu ada sebuah gedung namanya wisma Lippo tingginya juga 11 lantai.
Ketika menuju lift kami melewati kantin karyawan, ternyata mereka sedang makan bro, hati kami ”berdebar” jangan-jangan nanti di tawarin makan, tentu saja dengan sangat menyesal kami tidak akan menolak hahahaha. Ternyata akhirnya kami makan juga nanti, setelah keliling kapal, malah kami makan di resto bersama tamu-tamu kapal lainnya.
Kalo ada yang bertanya fasilitas apa saja yang dapat di nikmati oleh penumpang kapal pesiar Costa? oya, jumlah kapal pesiar Costa saat ini 16 buah, kemudian satu tenggelam tinggal 15, mereka pun membeli satu kapal lagi sebagai pengganti jadi jumlahnya tetap 16. Beruntungnya kapal yang kami sedang jelajahi ini termasuk kapal baru, sekitar 1 tahunan, jadi emang aromanya ”tokonya” masih tercium.
Fasilitas pertama adalah resto, ada dua buah resto yang keren kalo di hotel ini Main Dining Room lah, di sinilah kang Yana bertugas, dia bertanggung jawab kepada 5 buah meja. Jadi meja di resto ini sudah di bagi-bagi ada nama petugas di setiap meja. Karena itu ada keakraban yang luar biasa antara tamu dan staf resto apalagi kalo tamu tersebut emang langganan meja sang staf.
Fasilitas selanjutnya kolam renang, tapi kolamnya ternyata kecil-kecil aja hihihi, dan celakanya cuma ada seorang kakek Eropah yang lagi berenang, di dekat kolam renang banyak yang berjemur tapi sekali sayang seribu sayang usia mereka yang sedang berjemur cuma Beti( beda tipis) dengan usia kakek yang lagi berenang. Sempat kepikir ini kapal pesiar atau rumah jompo ya? hahahahaha.
Sempat potrat-potret di sini, ya lumayanlah untuk di masukin ke dalam jaringan narsis apalagi kalo bukan FB..di lantai atas juga kami kembali menemui staf asal Indonesia, mereka bertugas di bagian Fitnes, keren banget tempat ftnesnya karena langsung berhadapan dengan laut. Kita bisa langsung melihat ke laut melalui kaca-kaca. Sungguh keren.
Tidak jauh dari tempat fitnes ada tempat mempercantik diri namanya salon, kita bisa gunting kuku di sini, merias wajah, dan berbagai aktivitas buat mempercantik diri. Ada pula tempat bermain anak-anak, sebuah kapal kecil replikanya kapal Columbus tampak menghiasi arena bermain.
Fasilitas yang lumayan mahal adalah lapangan golf mini, harganya pake euro bro, kalo di kurs kan dengan rupiah ternyata biayanya selangit, ada juga mobil formula 1 kita bisa naik lalu mobilnya akan goyang-goyang gitu, anak kecil kayaknya hepi banget kalo lihat mainan ini.
Kang Yana bercerita sebenarnya pusat kapal pesiar itu ada di dek lima, kami pun penasaran emang ada apa di sana? Ternyata eh ternyata di sana ada ”Las Vegas” bro, mesin-mesin judi dan meja-meja judi tersusun dengan rapi. Masih dalam area tersebut ada semacam panggung, nih tempat artis-artis ”dangdut” beraksi. Ada juga diskotiknya. semua tamu biasanya numplek di sini kata kang Yana.
Puas berjalan-jalan kami mampir di sebuah resto yang pelayanannya menggunakan sistem prasmanan, sitem ini membuat kita dapat makan sekenyang-kenyangnya kalo enggak malu. hihihi. Banyak orang yang malu kalo makanannya udah habis tapi dia belum kenyang padahal di sistem prasmanan anda dapat kembali lagi antri. cuek aja.
Sebelumnya kang Yana udah berpesan untuk hati-hati karena ada sebagian makanan yang mengandung babi, untunglah seorang staf asal Filipina mengerti dia ngasih tahu mana makanan yang tidak mengandung babi..
Sehabis makan kami menuju tempat penyimpanan anggur di sini lagi-lagi ada orang Indonesia, namanya mas Kurnadi, dia mempersilahkan kami masuk dan megang-megang botol anggur( Wine) setelah dari tempat anggur kami menuju bisokop, ternyata ada bisokopnya bro.
Ada beberapa pasang kakek nenek yang sedang berpacaran mungkin lagi mengenang masa mudanya, kasihan mereka jadi ternganggu dengan kedatangan pasukan ”batik” hihihi punten pisan kepada opa dan oma di sana izinkanlah kami memohon maaf.
Masih menurut kang Yana, ada sebuah pekerjaan yang paling berat di kapal pesiar Costa, pekerjaan itu bernama tukang cuci piring dan peralatan masak. kami pun menuju tempat tersebut, ternyata emang benar bro, pekerjaan sebagai tukang cuci piring di kapal pesiar ternyata sangat-sangat berat.
Satu lagi dari dapur menuju resto di hubungkan dengan tangga berjalan, anda dapat membayangkan bagaimana seorang waiter harus menjaga keseimbangan ketika harus menaiki tangga berjalan, padahal saya melihat baki yang harus mereka bawah ukurannya segede ”gajah”.
Inilah sebabnya mantan pekerja kapal akan tersenyum geli kalo lihat seorang pekerja hotel darat sudah mengeluh capek. Enggak terasa udah jam 5 sore, kami pamit dari kang yana, sebenarnya kang Yana mau ngajak makam malam tapi kang daniel harus kembali bekerja. kalo saya dan kang Iyeng emang libur hari jum’at.
Sebelum pulang kang daniel dan kang Iyeng merokok di tempat yang telah di tentukan, Merokok adalah hal yang berbahaya di kapal karena itu di sediakan tempat-tempat khusus, ketahuan merokok di tempat yang bukan tempat merokok hukumannya sangat berat bagi para staf yaitu di pecat kemudian langsung di pulangkan kenegaranya.
Dekat dengan tempat merokok ada puluhan sekoci penyelamat, satu sekoci dapat memuat 150 orang, setiap tamu kapal akan di beri kartu di kartu tersebut telah tertera nomor tempat di mana dia harus masuk sekoci jika ada hal-hal yang tak di inginkan terjadi.
Dengan demikian sebenarnya sistem keamanan kapal udah sangat bagus, biasanya panik yang menjadi penyebab terjadinya banyak korban, karena itu kalo anda naik ke kapal, kapal apapun itu usahakanlah jangan panikan, tetap tenang tapi jangan letoy. hihihi.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi takutnya tulisan ini akan semakin panjng, dan sebagai info saja. Tulisan ini seingat saya akan menjadi tulisan terpanjang saya di kompasiana. Selamat berakhir pekan.
Kang yana sebagai pengundang ternyata telah menanyakan sudah sampai di mana posisi kami, padahal kami masih bersanta-santai di markasnya Singdel di Karama, tampa mengurangi rasa hormat kepada kang Yana kami menyebutkan bahwa kami sudah ”meluncur”.
Tentu saja pertanyaan dari kang yana telah menyadarkan kami untuk segera cabut menuju pelabuhan Rashid, ini nama pendiri Dubai di era Modern, beliau punya beberapa orang anak di antaranya Sheikh maktoum yang sudah wafat, semoga Tuhan yang maha Pengampun mengampuni beliau, ada Juga Sheikh Mohammed orang nomor satu di Dubai sekarang merangkap wakil presiden UEA dan Sheikh Hamdan beliau adalah Deputy nya Sheikh Mohammed dan menteri keuangan UEA.
Taksi pun langsung di palak, eh, salah maksudnya di cegat, emang preman bandara apa, pake palak-palakan segala, mencari taksi d Dubai itu gampang-gampang mudah, maksud saya gampang-gampang susah hihihi kok, belepotan gini? Untunglah barokah hari jum’at menolong kami untuk mendapatkan taksi.
Kami terdiri dari 3 orang, semuanya mengenakan batik, adalah kang Daniel yang punya ide ini, saya dan kang Iyeng nurut aja karena emang kami cuma pelengkap penggembira hahahaha alias yang cuma di ajak. Kang Daniel juga yang kenal dengan kang Yana( pekerja kapal pesiar Costa)
Setiap kapal pesiar costa merapat dan memeluk Dubai, para stafnya yang asal Indonesia selalu hadir dan mampir di Singdel, sebuah resto khas Indonesia, malay, dan Singapura, nah, kang Daniel adalah ”dedengkot” resto itu. jadi klop, hihihi. Selain staf asal Indonesia, atasan kang yana yang asli Italia juga beberapa kali mampir di Singdel dan kesan beliau tentang makanan Indonesia sangat positif, jangan salah lho beliau adalah restauran manager sebuah kapal pesiar mewah yang bernama Costa.
Taksi pun meluncur dengan damai menuju pelabuhan Rashid. Kami telah sampai di gerbang pertama, petugasnya yang orang PLN( Filipina) menyarankan kami untuk masuk ke kantor keamanan, di sini kami bertemu dengan beberapa petugas, mereka meminta ID card dan untunglah nama kami telah di daftarkan oleh kang yana, terbukti nama-nama keren kami udah ”nangring” di list. Alhamdulilah. ”gembok” pertama telah terbuka.
Sesampai di dermaga ternyata ada petugas keamana lagi, sama seperti di gerbang pertama kembali ID card menjadi ‘’saksi” bisu hihihi untungnya lagi nama kami masih ada di list. Untuk mencapai kapal kami harus melewati pintu yang bersensor, ya, mirip-mirip dengan yang di Bandaralah.
Ternyata di dalam gedung sudah mulai ramai, saat itu ada penumpang yang turun ada juga penumpang yang naik, kebanyakan mereka bule dari Eropah, karena ini emang kapal Eropah tepatnya Italia, khayalan pertama saya tentang penumpang kapal pesiar mulai pelan-pelan sirna. Karena ternyata rerata tamu adalah orang-orang yang sudah bekeluarga bahkan tidak sedikit yang sudah sangat senior saya tidak mau mengatakan nenek-nenek.
hihihih. Kenyataan ”tragis” ini kami temukan setelah menjelajah kapal, kebanyakan yang berjemur adalah para manula. Kali ini nasib baik sepertinya belum mau menghampiri kami, sudahlah, mari kita lanjutkan perjalanan..
Sampailah kami di sisi kapal raksasa itu, ternyata emang gede amirrr, menurut kang Yana kapal pesiar Costa dapat memuat 4 ribu penumpang belum termasuk awaknya yang berjumlah seribu orang, total manusia yang dapat terangkut di dalam Costa adalah 5 ribu orang, enggak kebayang kalo 5 ribu orang itu semuanya boker pada waktu yang bersamaan.
Inilah pihak keamanan terakhir yang kami temui, jadi total pos ”hansip” yang kami lewati adalah 3 buah, ternyata emang pengamanan untuk masuk ke dalam kapal sangat ketat, jadi di setiap pos kami di beri kartu nanti kalo ketemu pos ”hansip” yang lain kartu itu di tukar.
Berbeda dengan penumpang kapal atau awak kapal mereka punya kartu khusus, jadi langsung di lihatin sama petugas kemudian oleh petugas kartu itu di tempel sama alat yang mirip senjata kalo dalam film-film alien. Akhirnya kami pun masuk kapal.
Pertama yang kami lihat setelah masuk kapal adalah orang Indonesia, hahahaha ternyata pekerja kita lumayan banyak di sini, kalo mau di rengking kita berada di urutan ketiga setelah Indihe dan
Filipine, ya ada sekitar 200 orang bro, jadi enggak heran di setiap lantai kapal kami selalu bertemu dengan staf asal Indonesia, hampir di setiap Departemen orang kita ada Bro.
Kami langsung menuju tempat ”ngetemnya” kang Yana, kamarnya di buka dengan kartu, bukan kartu gaplek bro, tapi kartu khusus, kalo ada orang di kamar maka lampu yang bertuliskan terisi akan menyala sebaliknya kalo enggak ada orang di kamar lampu tersebut enggak nyala.
Ada dua tempat tidur dalam setiap kamar, ada TV kabel dan setiap pekerja biasanya punya laptop sendiri-sendiri, kami pun diskusi-diskusi kecil, seperti dari mana harus memulai? Kapal ini gede banget bro, jadi agak bingung juga dari mana harus mulai menjelajah?
kang Yana sebagai tuan rumah menyarankan, alangkah baiknya kalo kita memulai dari atas? tentu saja saran ini kami setujui, karena sebagai tuan rumah, dia lebih tahu…
Maka naiklah kami dengan lift, saya melihat ada 11 angka di sana, berarti 11 lantai belum termasuk lantai paling atas jadi semuanya ada 12 lantai, kalo anda maen ke Bandung di jalan Gatot Subroto itu ada sebuah gedung namanya wisma Lippo tingginya juga 11 lantai.
Ketika menuju lift kami melewati kantin karyawan, ternyata mereka sedang makan bro, hati kami ”berdebar” jangan-jangan nanti di tawarin makan, tentu saja dengan sangat menyesal kami tidak akan menolak hahahaha. Ternyata akhirnya kami makan juga nanti, setelah keliling kapal, malah kami makan di resto bersama tamu-tamu kapal lainnya.
Kalo ada yang bertanya fasilitas apa saja yang dapat di nikmati oleh penumpang kapal pesiar Costa? oya, jumlah kapal pesiar Costa saat ini 16 buah, kemudian satu tenggelam tinggal 15, mereka pun membeli satu kapal lagi sebagai pengganti jadi jumlahnya tetap 16. Beruntungnya kapal yang kami sedang jelajahi ini termasuk kapal baru, sekitar 1 tahunan, jadi emang aromanya ”tokonya” masih tercium.
Fasilitas pertama adalah resto, ada dua buah resto yang keren kalo di hotel ini Main Dining Room lah, di sinilah kang Yana bertugas, dia bertanggung jawab kepada 5 buah meja. Jadi meja di resto ini sudah di bagi-bagi ada nama petugas di setiap meja. Karena itu ada keakraban yang luar biasa antara tamu dan staf resto apalagi kalo tamu tersebut emang langganan meja sang staf.
Fasilitas selanjutnya kolam renang, tapi kolamnya ternyata kecil-kecil aja hihihi, dan celakanya cuma ada seorang kakek Eropah yang lagi berenang, di dekat kolam renang banyak yang berjemur tapi sekali sayang seribu sayang usia mereka yang sedang berjemur cuma Beti( beda tipis) dengan usia kakek yang lagi berenang. Sempat kepikir ini kapal pesiar atau rumah jompo ya? hahahahaha.
Sempat potrat-potret di sini, ya lumayanlah untuk di masukin ke dalam jaringan narsis apalagi kalo bukan FB..di lantai atas juga kami kembali menemui staf asal Indonesia, mereka bertugas di bagian Fitnes, keren banget tempat ftnesnya karena langsung berhadapan dengan laut. Kita bisa langsung melihat ke laut melalui kaca-kaca. Sungguh keren.
Tidak jauh dari tempat fitnes ada tempat mempercantik diri namanya salon, kita bisa gunting kuku di sini, merias wajah, dan berbagai aktivitas buat mempercantik diri. Ada pula tempat bermain anak-anak, sebuah kapal kecil replikanya kapal Columbus tampak menghiasi arena bermain.
Fasilitas yang lumayan mahal adalah lapangan golf mini, harganya pake euro bro, kalo di kurs kan dengan rupiah ternyata biayanya selangit, ada juga mobil formula 1 kita bisa naik lalu mobilnya akan goyang-goyang gitu, anak kecil kayaknya hepi banget kalo lihat mainan ini.
Kang Yana bercerita sebenarnya pusat kapal pesiar itu ada di dek lima, kami pun penasaran emang ada apa di sana? Ternyata eh ternyata di sana ada ”Las Vegas” bro, mesin-mesin judi dan meja-meja judi tersusun dengan rapi. Masih dalam area tersebut ada semacam panggung, nih tempat artis-artis ”dangdut” beraksi. Ada juga diskotiknya. semua tamu biasanya numplek di sini kata kang Yana.
Puas berjalan-jalan kami mampir di sebuah resto yang pelayanannya menggunakan sistem prasmanan, sitem ini membuat kita dapat makan sekenyang-kenyangnya kalo enggak malu. hihihi. Banyak orang yang malu kalo makanannya udah habis tapi dia belum kenyang padahal di sistem prasmanan anda dapat kembali lagi antri. cuek aja.
Sebelumnya kang Yana udah berpesan untuk hati-hati karena ada sebagian makanan yang mengandung babi, untunglah seorang staf asal Filipina mengerti dia ngasih tahu mana makanan yang tidak mengandung babi..
Sehabis makan kami menuju tempat penyimpanan anggur di sini lagi-lagi ada orang Indonesia, namanya mas Kurnadi, dia mempersilahkan kami masuk dan megang-megang botol anggur( Wine) setelah dari tempat anggur kami menuju bisokop, ternyata ada bisokopnya bro.
Ada beberapa pasang kakek nenek yang sedang berpacaran mungkin lagi mengenang masa mudanya, kasihan mereka jadi ternganggu dengan kedatangan pasukan ”batik” hihihi punten pisan kepada opa dan oma di sana izinkanlah kami memohon maaf.
Masih menurut kang Yana, ada sebuah pekerjaan yang paling berat di kapal pesiar Costa, pekerjaan itu bernama tukang cuci piring dan peralatan masak. kami pun menuju tempat tersebut, ternyata emang benar bro, pekerjaan sebagai tukang cuci piring di kapal pesiar ternyata sangat-sangat berat.
Satu lagi dari dapur menuju resto di hubungkan dengan tangga berjalan, anda dapat membayangkan bagaimana seorang waiter harus menjaga keseimbangan ketika harus menaiki tangga berjalan, padahal saya melihat baki yang harus mereka bawah ukurannya segede ”gajah”.
Inilah sebabnya mantan pekerja kapal akan tersenyum geli kalo lihat seorang pekerja hotel darat sudah mengeluh capek. Enggak terasa udah jam 5 sore, kami pamit dari kang yana, sebenarnya kang Yana mau ngajak makam malam tapi kang daniel harus kembali bekerja. kalo saya dan kang Iyeng emang libur hari jum’at.
Sebelum pulang kang daniel dan kang Iyeng merokok di tempat yang telah di tentukan, Merokok adalah hal yang berbahaya di kapal karena itu di sediakan tempat-tempat khusus, ketahuan merokok di tempat yang bukan tempat merokok hukumannya sangat berat bagi para staf yaitu di pecat kemudian langsung di pulangkan kenegaranya.
Dekat dengan tempat merokok ada puluhan sekoci penyelamat, satu sekoci dapat memuat 150 orang, setiap tamu kapal akan di beri kartu di kartu tersebut telah tertera nomor tempat di mana dia harus masuk sekoci jika ada hal-hal yang tak di inginkan terjadi.
Dengan demikian sebenarnya sistem keamanan kapal udah sangat bagus, biasanya panik yang menjadi penyebab terjadinya banyak korban, karena itu kalo anda naik ke kapal, kapal apapun itu usahakanlah jangan panikan, tetap tenang tapi jangan letoy. hihihi.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi takutnya tulisan ini akan semakin panjng, dan sebagai info saja. Tulisan ini seingat saya akan menjadi tulisan terpanjang saya di kompasiana. Selamat berakhir pekan.
DAFTAR DIRI ANDA JADI PEMENANG BERIKUTNYA
BalasHapusDari : Samul Ridwan Singapure: Terima kasih Mbah Agus Darma Nomer GHOIB Dari Mbah Benar-benar Tembus 8445 100% gol. saya sangat berterima kasih pada Mbah Agus Darma..Kini saya bisa Melunasi Hutang-hutang saya dan saya udah bisa buka usaha kecil-kecilan..Berkat usaha angka Ritual Ghoib dari Mbah Agus Darma..Bagi Anda yang udah menemukan Blog Mbah Agus Darma..sangatlah beruntung bagi Anda..Jika Anda menginginkan seperti saya silahkan Anda Call/sms di : 0823-8738-4409 Terima Kasih Mbah Agus Darma..Moga2 Succes selalu Buat Mbah Agus Darma..!!!!
Dari : Ibu Ayu Timur Leste " Terima Kasih yang amat dalam kepada Mbah Agus Darma…karena Angka Ghoib dari anda 100% gol..9323 Mantap…sekarang saya bisa bernapas lega mbah …Karena udah bisa melunasi hutang saya yang kalah karena main togel…Dan Moga2 Besok gol lagi Mbah..dan saya beli paket 4D lagi..!!! biar Bisa buat buka Usaha Mbah..Mohon Bantuan Angka Ritual Ghoib nya…Dan saya hanya bisa berpesan kepada siapa saja..jangan ragu-ragu untuk menjadi Member Mbah Agus Darma…Di Jamin Angka Ghoib Tembus 100%…Salam Succes
Dari : Agus Wijaya Malaysi Tawu : Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada Mbah Agus Darma…Berkat Angka Ghoib dari mbah…Semua hutan-hutang saya bisa terlunasi…angka ghoib dari Mbah Agus Darma benar jitu 100%, bagi anda yang kesulitan mencari angka ritual ghoib…bergabung aja dengan Mbah Agus Darma udah terbukti TokCer…Benar-benar Tembus 4 Angka…Terima Kasih Mbah Agus Darma…Succes Selalu Buat Mbah Agus Darma…salam kenal Buat teman yang suka nomor togel
Dari : Ibu Ramlah Kalimatan " Mantep Banget Angka Ritual Ghoib anda Mbah Agus Darma…Kalau Tidak Ada Bantuan Angka Ritual Dari Mbah…Enggak Tau Nasib saya seperti apa…soalnya Udah banyak Dukun Togel yang saya mintai Angka Jitu.tapi tidak ada satupun yang berhasil…akhirnya saya menemukan Blog anda..dan kami akhirnya Coba-coba untuk bergabung…Walhasil angka ritual Mbah Agus Darma Benar-benar bikin saya Terkagum./ benar-benar Tembus 100%…kini hidup saya udah gak lagi di kejar-kejar Hutang…semua hutang udah kami lunasi berkat bantuan angka ritual Ghoib dari Mbah Agus Darma…sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang amat dalam kepada Mbah Agus Darma yang udah mengubah hidup keluarga kami…Salam Bahagia
Dari : Ibu Uali Nunukan : Terima Kasih Mbah Agus Darma Darma semua yang anda berikan kepada saya…Angka Ritual Ghoib Eyang Benar-benar Tembus 100%…mohon ma’af mbah ini pengalaman saya …waktu itu pernah saya meminta bantuan kepada seseorang yg mengaku pintar meramu angka toto…dan saya harus bayar untuk mendapatkan angkanya…sampai2 saya hutang sana , hutang sini…tapi apa yg terjadi…angka yg saya terima tadi gak ada yang keluar…maspus dalam hati kecil saya..gmn saya harus bayar utang yang terlanjur menumpuk…hingga akhirnya saya di kasih info teman untuk mencoba menjadi Member di Mbah Agus Darma…Alhasil Angka Ritual Ghoib yang mbah kirim ternyata Jitu 100%..dan akhirnya terbayar sudah hutang2 saya….ini hanya sekedar pengalaman saya…untuk yang mau mencoba angka ghoib dari Mbah Agus Darma..tidak usah ragu-ragu…karena saya udah merasakannya…terima kasih Mbah Agus Darma…Salam Bahagia….!!!
Dari : Sutiawan Timur Leste : Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada Mbah Agus Darma yang telah memberikan kebahagian bagi keluarga kami…berkat Beliau saya sekarang udah hidup tenang..sudah tidak di kejar-kejar hutang…Kami di berikan Angka Ritual Ghoib Dari Mbah Agus Darma yang sangat Jitu 100%…hingga kami sekarang merasa tenang lagi…terima kasih Mbah Agus Darma…Jika Anda ada merasa kesulitan masalah Nomer Toto silahkan Tanyakan Aja Pada Mbah Agus Darma…pasti anda akan merasakan apa yg selama ini kami rasakan…Salam Bahagia dan Succes