Tabrakan ''Perdamaian'' Ala Dubai

Sayang banget saya lagi enggak bawa kamera, Cilakanya ketika mau ngandelin kamera HP juga enggak bisa karena HP saya jadul banget,  hari gini  punya HP yang enggak berkamera hihihi, apa kata dunia? Kejadianya di Karama tepatnya di dekat taman Karama. Waktu itu saya sedang jalan jalan santai.

Tiba tiba terdengar suara keras, saya langsung mikir, em, kayaknya ada tabrakan nih, bener aja tidak jauh dari tempat saya berdiri sebuah mobil sedan ”mencium” bokong mobil sedan lainnya. Saya bergegas menuju lokasi kejadian. Saya tidak sendiri, orang orang pun secara otomatis bergerak menuju arah yang sama.

Saya melihat kedua pengendara segera turun dari mobilnya, kemudian mereka tampak berdiskusi sebentar, dan selanjutnya keduanya sama sama mengeluarkan HP. mereka pun asyik menelepon, saya kurang tahu, siapa yang mereka telepon?

Saya tercenung melihat kejadian ini, Bagaimana mungkin mereka dapat begitu tenang? Saya tidak dapat membayangkan kalo kejadian seperti itu terjadi Jakarta atau Bandung, mungkin sudah terjadi ”pertumpahan darah” Tahu sendiri orang kita? kalo udah di tabrak dari belakang pasti bawaanya emosian.

Kecelakan yang sama pernah juga di saksikan oleh seorang rekan TKI Dubai, namanya kang Dian, waktu itu kang Dian sedang jalan jalan di sekitar Bur Juman mall, tiba tiba terjadi sebuah kecelakan, di mana sebuah mobil menabrak dari belakang mobil lainnya.

Persis banget dengan apa yang saya saksikan, kedua pengendara keluar dari mobilnya kemudian mereka berdiskusi kecil setelah itu sama sama menelepon.  masih menurut kang Dian, enggak ada yang namanya saling caci maki antar pengendara mobil.

Segala kejadian di Dubai memang tidak dapat di selesaikan dengan jalan berkelahi, sekali kita memukul dan akibat pukulan kita itu seseorang terluka, maka siap siaplah untuk di deportasi. Hukum di sini sangat tegas, selain itu petugas atau aparatnya juga anti sogok.

Jangankan memukul atau kontak fisik secara langsung, nunjuk dengan jari tengah aja dapat menyeret anda ke penjara. Pernah ada seseorang perempuan yang melaporkan seorang laki laki ke aparat hanya karena laki laki itu bersiul siul ketika dia lewat di depannya.

Menurut perempuan asal Pilipina itu, dia merasa di lecehkan dengan siulan sang cowok, hihihi GR banget ya? tapi itulah yang terjadi, akhirnya cowok yang malang itu harus berurusan dengan aparat, Pokoknya kalo kita punya masalah dengan seseorang jangan pernah memukul terlebih dahulu.Malah lebih baik kita yang di pukul terlebih dahulu. Apalagi kalo akibat pukulan itu wajah kita mengeluarkan darah. wah, itu udah sangat memenuhi syarat untuk membawa sang pemukul meringkuk dalam penjara.

Bisa jadi para pengendara mobil yang mengalami kecelakaan itu paham betul aturan aturan yang berlaku di Dubai, karena itu walau pun sebenarnya mereka dongkol banget tapi tetep masih bisa menahan emosi. Lantas siapa yang nanti akan di salahkan jika terjadi sebuah kecelakaan?

Pertama, polisi akan menanyakan SIM terlebih dahulu, anda enggak punya SIM, siap siaplah berurusan dengan polisi, kalo pun anda dalam posisi yang benar tapi karena anda enggak punya SIM maka jangan harap anda dapat lepas dari jeratan hukum.

Berkendaraan tampa SIM di Dubai adalah sebuah pelanggaran  berat, emang serba salah juga sih, karena biaya membuat SIM di Dubai kehitung mahal, apalagi kalo kitanya OON, alias gagal terus ketika test, seorang rekan sampai mengeluarkan 6000 Dirham hanya untuk sebuah SIM. 1 dirham = 2300.

Dulu, ketika nguli di sebuah hotel berbintang di Bandung, saya pernah punya atasan yang sangat mudah emosian,  kalo kita berbuat salah dikit mencak mencak apalagi kalo kesalahan kita besar, udah persis orang mau perang aja gayanya.

Segala umpatan, cacian, kata kata meremehkan keluar dengan mudah dari lisannya. Terakhir, saya mendengar kalo atasan ini sudah di keluarkan dari hotel karena berkelahi dengan manager lainnya.

Dari kejadian kecelakan di Dubai,  tampak jelas oleh mata saya bahwa sabar itu  Indah, jadi benar sekali apa yang di katakan oleh kitab suci bahwa Tuhan bersama orang orang yang sabar.

Sabar ketika di tabrak dari belakang, sabar ketika di lecehkan dan di remehkan, sabar ketika orang lain makan enak sedangkan kita hanya makan angin alias melamun doang, sabar ketika rekan rekan seangkatan udah pada nikah sedangkan kita masih pedekate  terus,  Kapan nikahnya mas, kok  dari dulu cuma bisa pedekate aja?

oya, kembali ke tabrakan ”perdamaian” ala Dubai, pasti anda penasaran dong, siapa sih yang mereka telepon ketika kecelakan menimpa mereka? saya cuma maen tebak tebakan aja, pertama mereka tentunya akan menelepon polisi itu kalo mereka punya nomor polisi yang dapat di hubungi.

Kedua, setelah menelepon polisi, mereka akan menelepon keluarga terdekatnya, kalo dia masih bujang dia akan menelpon ayah atawa ibunya, seandainya  udah menikah dia akan menelepon suami atau istrinya. Enggak mungkinlah dalam peristiwa kecelakaan, mereka menelepon KFC kemudian  minta di kirimi  ayam goreng.

Apa yang dapat saya pelajari dari melihat kecelakaan di Dubai?,  saya belajar betapa Pentingnya menjaga emosi, tetap tenang walau ada kejadian yang enggak enak menghampiri. Ada tips dari seorang ustad  untuk mencegah angkara murka yang tak dapat kita kendalikan.

Beliau cuma menganjurkan kita untuk melihat cermin ketika sedang marah, beneran cuma di suruh lihat cermin doang. Entar kalo udah lihat wajah di cermin barulah kita  tahu  wajah kita  ternyata sangat jelek di saat sedang marah. Konon, waktu kita marah ada setan yang sedang bermain di sana. karena itu wajah orang yang marah biasanya merah padam persis api.Kita udah tahu semua kalo setan berasal dari api.