Rabu, 18 Juli 2012

Persaingan Restoran Indonesia di Dubai


Persaingan dapat terjadi jika yang bersaing mempunyai maqom(level) dan keinginan  yang sama, misalnya dua orang cowok yang di takdirkan punya gebetan yang sama atau bisa juga dua cewek yang punya minat kepada satu cowok yang sama. Itu kalo persaingan dalam hal asmoro, segala cara biasanya di gunakan agar dapat memenangkan persaingan, mulai dari cara halus hingga cara kasar, bisa  juga pake pelet tradisonal sampai pake pelet internasional seperti seperti pelet jepang( Madza, Honda dan yamaha) atau pake pelet Eropah seperti BMW dan mercy.

Persaingan dalam bidang akademik juga kerap terjadi, biasanya antar orang-orang  pintar di kelas, kalo orang bodoh cukup hanya menjadi penonton, hihihi…Apakah ada persaingan antar ustadz? Adalah, tapi biasanya persaingan antar mereka tidak terlalu kentara.

Hidup ini akan garing kalo tampa di hiasi dengan persaingan, bayangkan ada satu perusahan yang tidak punya pesaing, dapat di pastikan karyawan perusahaan tersebut akan mengalami kebosanan, hari-harinya cuma di isi dengan ngisi TTS tidak ada lagi semangat untuk berprestasi karena memang tidak ada pesaing. Enggak enak banget kan, hidup tampa bersaing?

Karena itu dalam tulisan ini aku akan bercerita tentang sebuah persaingan yang terjadi di bisnis restoran, mendengar kata restoran benak kita akan langsung membayangkan sebuah tempat yang menyediakan makanan dan minuman yang enak serta lezat.

Sebenarnya sejak kapan bisnis ini muncul di permukaan bumi?

Menurut  kitab Makan-makan yang di karang oleh bung Syam, bisnis ini muncul setelah para bapak-bapak mulai bosan dengan makanan para istri mereka  hihihi, sampai saat ini tidak ada prasasti atau bukti tertulis yang menerangkan tentang hal ini.

Ok, lah cukup sudah ngelanturnya, sekarang kita kembali ke Dubai, Sampai saat ini ada beberapa restoran Indonesia yang beroperasi di Dubai, mereka berlokasi di area-area yang sangat strategis, enggak heran karena faktor lokasi sangat berpengaruh dalam bisnis restoran.

Selain faktor lokasi, ada juga Faktor harga, kualitas makanan, dan tingkat pelayanan, jika sebuah resto udah punya lokasi yang strategis, di tambah rasa makanan yang ok, harganya juga bersaing plus pelayanan yang mantaffff, maka tidak menunggu waktu lama resto tersebut akan menjadi yang terdepan.

Bagaimana dengan resto khas Indonesia di Dubai, apakah mereka memiliki ke 4 faktor tersebut?

Baiklah, sepengetahuan diriku,  paling tidak ada 3 buah resto yang saat ini masih eksis, namun aku akan mencoba memberikan pendapatku tentang dua resto saja yakni resto Sari Nusa dan resto Singapore Deli, tentu saja ini murni pendapat pribadi, satu hal lagi,  tidak ada pesan sonsor tentunya hihihi.

Aku akan memulai dengan Sari Nusa Restaurant, lokasinya terletak di daerah Satwa, sangat strategis, karena berada di tepi jalan raya, suasanan restonya juga lumayan nyaman, walau memang ciri khas Indonesianya  agak kurang, mungkin mereka bisa menambahkan asesoris-asesoris tertentu yang bisa  menambah suasana Indonesianya.

Bagaimana dengan rasa makanan dan minumannya, Salah satu service atau pelayanan yang di berikan resto ini adalah makanan sudah di buat dan di letakan di mesin penghangat, kelebihan pelayanan model ini adalah para pengunjung tidak perlu menunggu lama, jika mereka suka mereka tinggal tunjuk, namun model pelayanan seperti ini juga punya kelemahan, yakni makanan yang di pesan tidak terlalu fresh lagi.

Makanan yang tidak fresh tentu saja berpengaruh kepada rasa, bagi para pecinta kuliner sejati, hihihi mereka  hapal betul apakah sebuah makanan itu fresh atau tidak fresh, kalo boleh memakai sistem ponten maka nilai rasa pada resto ini berada pada kisaran 6- 8. Selanjutnya bagaimana dengan Harga?

Untuk kantong para TKW harga di resto ini tergolong cukup mahal, tapi bagi kalangan pekerja formal harga yang di tawarkan cukup bersahabat  hihihi tapi enggak ada salahnya pada even-even tertentu resto ini memberikan diskon, karena walau pun harganya terjangkau oleh kantong tetep saja orang-orang suka dengan harga murah tentu saja bukan murahan ya.

Terakhir, mengenai pelayanan, sebagai mantan orang pelayanan, aku melihat pelayanan di Sari Nusa sudah baik, tapi perlu di tingkatkan, penting juga para staf untuk mengetahui karakter dasar para pelanggannya, berakrab-akrab dengan tamu tidak terlarang tapi sikap yang sok akrab dapat juga menjadi bumerang. Intinya para staf harus dapat membaca sikon( situasi dan kondisi)

Baiklah kita beralih ke resto selanjutnya yakni Singapore Deli Restaurant.

Berlokasi di kawasan Karama, membuat resto ini sangat gampang di temui, apalagi papan nama yang terpampang di depan resto cukup besar, sehingga siapa pun yang lewat paling tidak akan dapat melihat papan nama tersebut. kawasan Karama termasuk ke dalam kawasan lama Dubai, di sini tinggal beribu-ribu orang yang berasal dari puluhan negara, karena itu sebenarnya resto ini punya peluang memperkenalkan Indonesia kepada bangsa lain.

Sebagai orang yang pernah berkunjung ke resto ini, diriku tahu betul  resto ini punya beberapa menu andalan, jika Sari Nusa Restauran  punya makanan Padang  yang di jadikan ”jagoan” maka Singapore Deli pun punya makanan-makanan istimewa.

Namun perlu juga di ingat, selera tiap orang itu berbeda, bisa jadi ada yang suka dengan Sop Buntut namun tidak menutup kemungkinan ada pula yang suka dengan sate ayam misalnya, Karena itu sebuah restauran harus punya Chef yang menguasai banyak makanan dengan demikian resto tersebut dapat menawarkan makanan yang beraneka ragam.

Soal rasa makanan Singapore Deli menurutku sudah cukup enak, ya, nilainya berada pada kisaran 7-9 walau pun terkadang ada beberapa makanan yang rasanya tidak standar, misalnya hari ini rasanya enak kemudian keesokan harinya rasanya sudah  berubah lagi. Aku mengira mungkin saja Chefnya berubah orang, namun tetep saja walaupun yang membuat makanannya berubah mereka harus punya standar rasa, sehingga tidak membuat pelanggan jadi bertanya-tanya. hihihi.

Berkaitan dengan harga, hampir sama dengan Sari Nusa, harga makanan dan minuman di Singapore Deli juga terasa agak berat bagi kalangan TKW tapi cukup bersahabat dengan kantong para pekerja Formal,di sini kita pake dirham, harga sop buntut misalnya di Singdel( Sebutan untuk Singapore Deli) harganya sekitar 28 dirham ( 1 dirham=2300) belum nanti di tambah air minum, ya paling tidak kita bisa menghabiskan sekitar 35 dirhaman. Itu sudah termasuk dengan nasi putih ya.

Pelayanan adalah keistimewaan Singapore Deli, di sini para staf sudah mempunyai standar pelayanan yang bagus, mereka tidak hanya gesit tapi juga ramah-ramah, para staf Sari Nusa sepertinya harus mencontoh mereka dalam hal ini.

Itulah pendapat diriku tentang kedua resto khas Indonesia yang saat ini beroperasi di Dubai, produk mereka sama yakni makanan Indonesia, walau pun Singdel juga menjual makanan-makanan Melayu, tapi tetap saja porsi makanan Indonesia lebih banyak.

Selanjutnya bagaimanan dengan peluang kedua resto ini kedepan?

Masih menurutku, keduanya punya peluang yang bagus, namun mereka harus tetap menjaga mutu produk kalo bisa di tingkatkan, aspek promosi juga jangan di lupakan, berbicara tentang promosi, kedua resto ini memang telah melakukan berbagai kegiatan itu, misalnya mereka menjadi sponsor utama dalam berbagai kegiatan yang melibatkan warga Indonesia di Dubai.

Satu lagi, sebagai Resto yang ‘’senior” dalam hal usia, Singdel( Singapore Deli) cukup berbangga karena pernah di kunjungi oleh para pesohor, mulai dari kalangan politikus sampai kalangan seleberitis, seperti baru-baru ini ratu dangdut Elvi Sukaisih pun


Para Punggawa Singapore Deli Restaurant. Dok Pribadi
menyempatkan diri untuk makan di sini.

Tidak mau kalah dengan Singapore deli Resto, Sari Nusa Resto juga pernah di kunjungi oleh para orang terkenal, seperti Andika dan Istrinya, siapa namanya, lupa lagi hihihi, pokoknya mereka berdua sempat maen ke Dubai dalam rangka foto-foto menjelang pernikahan.

Di sini pasangan seleberitis tersebut sempat mencicipi makanan Padang ”jagoannya” Sari Nusa…

Akhirul Kalam, kedua resto ini akan mempunya pelanggan setianya masing-masing, mungkin para pelanggan tersebut sudah merasa cocok dengan suasana, rasa makanan serta ”aura” dari para staf. Semoga saja para pengunjung kedua resto ini semakin banyak dan tidak terbatas dari kalangan orang Indonesia saja, Sudah saatnya makanan dan minuman Indonesia bersaing secara GLOBAL.

Bravo buat Sari Nusa dan Singapore Deli.

                                                    Para Staf Singapore Deli Restoran

   

Tuhan Tidak Melihat Tampilan Kita


Penampilan kadang menyilaukan, seorang yang punya ”tongkrongan” Arab di percayai dapat menarik banyak orang, apalagi jika dia mampu mengutip secara fasih ayat-ayat kitab suci. Indonesia adalah tempat tinggal terbanyak orang-orang Arab yang mengaku punya hubungan ‘’spesial” dengan junjungan alam nabi Suci Muhammad SAW.

Mereka bisa di kenali dengan namanya, misalnya penggunaaan kata Habib di awal nama, bahkan ada badan khusus yang mencatat silsilah, mereka ini bertugas mencatat dan merekap nama-nama yang jika di telusuri punya hubungan spesial dengan utusan Tuhan dari Makkah.

Namun tidak dapat di pungkiri tidak sedikit orang-orang yang bingung, apakah benar mereka yang bernama habib itu memang keturunan nabi? Kalo mau di telusuri secara silsilah kita semua adalah keturunan nabi, bukankah kakek moyang kita adalah nabi Adam?

Terlepas dari benar atau tidaknya, sesungguhnya nabi Muhammad SAW sendiri pernah berkata,” Kagak ada bedanya orang Arab dengan orang non Arab…”  dalam sebuah ayat di kitab suci di sebutkan ” Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu adalah orang paling bertaqwa…”  jadi faktor darah enggak ada pengaruhnya di mata Tuhan.

Ini juga mungkin karena kita nongol di dunia tampa mesen terlebih dahulu, misalnya kita enggak bisa nolak takdir ketika di lahirkan sebagai orang Indonesia,  atau kita juga enggak bisa menolak takdir ketika terlahir sebagai laki-laki hihihihi

Karena kita enggak bisa nolak terlahir di mana dan sebagai apa, makanya Tuhan tidak peduli kita mau ganteng atau jelek, kita  mau cantik kayak Bidadari atau kayak mak lampir, karena itu semua tidak bakal di lirik sama Tuhan, sang pencipta hanya melihat hati dan amalan kita, dalam bahasa Al qur’an namanya Taqwa.

Arti Taqwa sebenarnya adalah takut, namun berbeda dengan takut kepada hantu,  takut kepada Tuhan mengandung aroma rindu, kalo kita takut sama hantu kita akan berusaha untuk menjauh tapi takut kepada Tuhan membuat kita pengen mendekat.

Ada Mahabba( love) di rasa takut kepada Tuhan, inilah yang membuat para pecinta tuhan ( Auliya) tidak pernah merasa gentar dengan kematian, mengapa kita harus takut mati, padahal mati adalah gerbang untuk berjumpa dengan Tuhan?

Alangkah Indahnya perjumpaan itu….Kalangan yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan, sering menyatakan,” seandainya Tuhan itu memang ada, Izinkanlah saya untuk melihat-Nya,”  orang-orang yang berkata seperti ini sepertinya tidak pernah membaca kisah Musa AS.

Nabi Musa adalah nabi yang istimewa, namun orang sekaliber beliau juga tidak mampu melihat Tuhan secara ”Live” di ceritakan nabi Musa sempat pingsan sebelum dapat melihat Tuhan, kalo nabi Musa saja tidak mampu apalagi kita-kita yang banyak dosa dan kesalahan?

Tuhan tidak pernah melihat tampilan fisik, Dia melihat hati dan amalan kita, karena itu tidak peduli mau Arab atau non Arab kedudukan kita sama di mata Tuhan, memang kita di perintahkan untuk menghormati ulama, karena ulama adalah pewaris nabi.

Adalah sebuah anugerah besar seandainya dari keturunan nabi ada yang jadi ulama, jika bertemu dengan mereka sudah sewajarnya kita mencium tangan mereka, karena mereka adalah orang-orang yang shalih dan banyak ilmunya.

Memandang wajah ulama saja sudah menimbulkan ketenangan, karena wajah adalah pantulan dari yang berada di dalam, semakin dekat kedudukan seorang hamba kepada Tuhan maka segala gerak-geriknya akan mengingatkan orang yang melihatnya kepada Tuhan.

Jadi  enggak usah heran, ketika banyak jamaah yang menangis ketika mendengar doa dari seorang ulama, banyak orang yang hesteris ketika mendengar ada seorang ulama yang wafat atau  beribu-ribu orang berebut mengangkat keranda jenazah seorang ulama.

Karena ulama-ulama tersebut sudah berada dalam maqom(level) kekasih Tuhan, sehingga apa pun gerak-gerik mereka membuat orang yang melihatnya menjadi tersadarkan, aku teringat sebuah cerita yang di ceritakan oleh guru mengajiku ketika di Bandung.

Tentang bagaimana cara membedakan seseorang,  apakah dia wali Tuhan atau wali Setan?

Seorang wali Tuhan akan berlaku seperti kebanyakan para kekasih Tuhan, walau pun dia memilik karomah tapi dia sangat enggan memperlihatkan keistimewaaanya, bahkan dia sendiri tidak tahu kalo dia punya karomah, caranya beribadah tidak melanggar atau keluar dari syariat karena sebelum belajar ilmu ” tasawuf”  dia juga belajar fiqh bahkan bisa jadi dia adalah seorang ulama  yang dalam ilmu fiqhnya( fuqoha)

Sedangkan wali setan, walaupun dia bisa terbang atau mampu berjalan di atas air maka ketahuilah ibadahnya sudah sangat melenceng dari ajaran syariat, bahkan mereka  beranggapan bahwa mereka tidak lagi di kenai kewajiban untuk beribadah, karena sudah berada dalam level wali, orang-orang ini sudah tertipu oleh setan.

Kembali kepada sang kakek yang sedang asyik dengan ”mainannya”, di sebutkan oleh berbagai keterangan, semakin tua seseorang maka dia akan kembali menjadi anak kecil, gampang ngambek dan pengen menang sendiri, belum lagi penyakit pikun.

Karena itu di wajibkan kepada anak-anaknya untuk mengasuh mereka dengan baik, dulu mereka telah mengasuh anak-anaknya dengan baik pula, sekarang giliran sang anak untuk mengasuh orang tuanya yang sepuh, enggak usah aneh kalo berbuat baik kepada orang tua termasuk perintah yang suka di ulang-ulang, itu semua untuk mengingatkan kepada kita bahwa mengasuh orang tua yang sepuh itu adalah perbuatan yang mulia.

Ganjaran atau pahala dalam Islam tergantung dari beratnya peribadahan, misalnya sholat Tahajud, pahala dan ganjarannya sungguh luar biasa tapi godaaanya juga berat bukan main, begitu pula dengan mengasuh orang tua, waduh,  kalo enggak sabar bawaaanya pasti dongkol banget, namun di balik rasa kesel dan dongkol itu Tuhan menjanjikan pahala yang berlipat ganda.

Beruntunglah anda yang masih punya orang tua yang sepuh, karena melalui merekalah anda dapat menggapai ridho Tuhan, bukankah ridho Tuhan tergantung kepada ridho orang tua kita? demikian  juga murkanya dapat mengundang murka Tuhan.

Salah satu dosa yang di balas kontan di dunia adalah  durhaka kepada orang tua, cobalah inget-inget lagi, mengapa hampir separuh hidup kita penuh dengan kesusahan, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena kita telah menyakiti orang tua kita.

Mintalah ampun kepada mereka, Insya Allah, jika mereka telah ridho hidup kita akan lebih baik ke depannya

Kakek Arab ini masih asyik dengan ” mainannya” semoga dia selalu sehat dan di wafatkan dalam keadaan husnul Khotimah( Baik di akhir hayat) ….
   

Selasa, 17 Juli 2012

Kepada Calon Pemimpin...


Era sekarang ini kita banyak menemukan sosok-sosok Leader yang ok, mereka tidak hanya sukses dalam karir tapi juga mampu menjaga stabilitas rumah tangganya, merekalah orang-orang yang patut kita contoh, karena tidak sedikit orang yang sukses dalam karir tapi gagal dalam membina keluarga yang bahagia.

Ketika masih bekerja di dalam negeri saya juga memperhatikan banyak orang yang berada dalam posisi Leader tapi kelakuannya tidak mencerminkan seorang pemimpin, mereka ini adalah contoh para leader yang gagal, bahkan saya pernah punya seorang leader yang tidak hanya kalah pinter dengan bawahannya tapi juga kalah kelas dalam menjaga stabilitas emosi, parah banget kan punya leader macam ini?

Leader yang tidak belajar akan menjadi bulan-bulanan para bawahan, karena itu seorang leader semestinya terus belajar dan tidak kenal kata puas, sekali dia berhenti maka dia akan tergilas.

Inilah beberapa hal yang idealnya di miliki oleh seorang leader, oya, sebenarnya kita semua adalah pemimpin, merujuk kepada perkataan nabi suci Muhammad SAW, bahwa” kita semua adalah pemimpin, dan kita semua akan di tanya mengenai kepemimpinan kita”..

Bener juga, Suami adalah pemimpin rumah tangga, dia akan di tanya kemana dia membawa biduk rumah tangganya, Istri juga adalah pemimpin, dia akan di tanya segala hal yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang istri, bahkan seorang penganggur juga adalah seorang pemimpin, dia menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.

Kembali kepada berapa hal yang perlu di miliki oleh seorang leader.

Pertama, seorang leader itu harus berpikir global, dengan itu dia mampu membuat sebuah perencanaan yang baik kedepan, tidak perlu seorang leader berpikir detail, itu semua urusan bawahan, tapi jika seorang leader juga punya kemampuan berpikir detail akan sangat membantu dia dalam mengambil keputusan.

Kedua, Jadilah pendengar yang baik, seorang leader yang baik tidak hanya dapat berkata lantang kepada bawahan tapi juga mampu mendengar apa yang di curhatkan bawahannya, ingatlah dalam sebuah organisasi hindarilah one- man Show, segala keputusan di ambil setelah semua team berhasil berembuk, dengan demikian apa pun resiko yang terjadi ke depan akan di tanggung secara berjamaah. Sebuah pribahasa  Melayu sangat pas dalam menggambarkan hal ini,” Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing” hihihi.

Ketiga, belajarlah untuk punya empati, apa itu empati? Empati  adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain, anda harus mampu untuk mengerti orang lain, jangan orang lain yang terus anda paksa untuk mengerti anda. Sebagai pemimpin yang baik anda harus  sensitif dengan keadaan di sekeliling anda. Perlu waktu memang untuk menjadi seorang yang mampu berempati.

Keempat, berusahalah untuk menjadi seorang  yang memiliki Integritas, ini penting karena seorang yang pemimpin yang tidak punya integritas cenderung akan di lecehkan, pengalaman waktu kerja di Bandung, seorang pemimpin yang punya integritas akan di hormati sebaliknya pemimpin tampa integritas akan di anggap remeh.

Kelima, jadilah leader  yang berhasil mencetak kader, seorang pemimpin harus mampu menumbuhkan semangat berkompetesi yang sehat kepada para stafnya, sisihkan waktu anda untuk mengkader staf agar kelak mereka dapat berkembang menjadi pemimpin berikutnya. Hal ini akan memancing semangat para staf untuk dapat berprestasi lebih baik selain itu mereka juga akan menjadi staf yang loyal.

Keenam, Istiqomah, kalo bahasa gaulnya konsisten, jangan mencla-mencle, Istiqomah akan membuat seorang pemimpin dapat di mengerti para stafnya sebaliknya leader yang punya sikap mencla-mencle akan membuat bingung,  staf yang bingung akan merugikan perusahaan. Sikap Konsisten juga akan membuat anda di percaya dan di hormati.

ketujuh, Minimalisir kesalahan, enggak ada orang yang sempurna memang,  tapi sebagai seorang leader anda  harus mampu meminimalisir kesalahan, seorang leader yang kebanyakan salah akan jadi bahan olokan, enggak enak banget kan jadi bahan tertawaan bawahan?

Pengalaman pribadi, dulu saya pernah punya seorang leader, ya, FB managerlah kami memanggilnya, ternyata jabatan yang di pegangnya tidak sebanding dengan knowledge nya,  dia pun sering kali salah, misalnya dia selalu salah dalam menyebut nama peralatan seperti nama gelas, karuan saja hal tersebut menjadi bahan tertawaan para staf.

Beberapa orang memang di lahirkan sebagai leader tapi kebanyakan orang harus belajar dan bekerja keras untuk menjadi leader. Sekali lagi kita semua adalah Leader,  tentu dalam ruang lingkup yang berbeda-beda, semoga saja tulisan yang saya  comot dari majalah Read edisi Februari ini dapat bermamafaat.

Dubai, ketika siang telah datang, siap-siap cari makan. hihihi…

   

Jakarta Sudah Selayaknya Punya Ini


Jakarta adalah kota metropolitan, kita semua sudah tahu itu, Jakarta adalah ibukota negara kita juga semua sudah tahu tapi tahukah anda bahwa Jakarta menjadi tempat yang perlu di kunjungi menurut GulfNews, ini tentu sebuah berita yang baik, ya, GulfNews memang menjadikan jakarta sebagai hadiah di antara 8 tempat lain di dunia, lumayan, itu berarti posisi Jakarta enggak jelek-jelek banget di mata media timur tengah terutama media Uni Emirat Arab.

Selain Jakarta, ada juga Singapura dan beberapa kota di Eropah, Menarik, untuk di telusuri mengapa media sebesar GulfNews menjadikan Jakarta sebagai tempat yang layak untuk di kunjungi? tapi saya tidak akan mengulas hal itu, yang ingin saya ulas adalah alangkah baiknya kalo Jakarta punya fasilitas tiket bis yang bisa di isi ulang.

Berbicara tentang tiket bis yang bisa di isi ulang, tentu saja kita akan teringat dengan pulsa telepon, memang pada prinsipnya mirip banget, namun kalo di pulsa kita harus ke tukang pulsa atau membeli pulsa dalam bentuk kartu sedangkan tiket bis isi dapat kita isi ulang melalui mesin yang di sedikan oleh pihak pemerintah dalam hal ini departemen perhubungan tentunya.

Butuh duit gede memang, belum lagi untuk membuat bis yang mempunya ”gesekan”, ya, karena nantinya tiket itu berfungsi sebagai ongkos pembayaran, para penumpang tidak perlu lagi menunjukan tiket kepada kondektur tapi langsung menggeseknya di bis.

Tempat menggesek tiket biasanya terletak di dekat pintu masuk, persoalannya, ini berkaitan dengan kejujuran, karena di setiap halte,  bis akan berhenti lalu pintu bis akan terbuka,  cara membuka pintu bis hanya dengan menekan tombol di pintu bis, di sinilah para penumpang dapat masuk.

Mereka bisa saja masuk tapi tidak menggesek kartunya, namun kejadian penumpang tidak mengesek kartunya jarang terjadi di Dubai di mana sistem tiket isi ulang di perlakukan, saya tidak dapat membayangkan apakah situasi seperti ini akan berlaku juga di jakarta.

Kejujuran warga Dubai membuat sistem ini berjalan sangat efektif, semoga saja warga Jakarta dapat menirunya, dengan modal kejujuran negara ini dapat lebih di hargai, dengan modal kejujuran kita dapat membangun negeri ini lebih baik ke depan.

Sebenarnya apa yang di miliki oleh kota modern lain di dunia dapat di tiru di Jakarta, apa aja, yang penting ada tekad kuat dari semua pihak, saya belum mendapatkan kesan dari para pembaca GulfNews yang  mendapatkan hadiah meloncong ke Jakarta.

Semoga saja kesan mereka terhadap Jakarta positif ya, hihihi ya, paling saya cuma dapat membayangkan mereka pasti akan sangat terpukau dengan ”aura kemacetan” yang menyelimuti Jakarta, enggak apa-apalah, minimal mereka akan menikmati sebuah kota yang paling modern di Indonesia.

Saya sendiri terus terang takluk di Jakarta, prestasi saya sebagai siswa dengan rengking lumayan tertinggi di Sandy Putra Bandung, tidak membuat Jakarta ramah dengan saya, berbulan-bulan menunggu panggilan kerja telah membuat saya berfikir untuk hengkang dari kota metropolitan itu.

Dan akhirnya sekarang ini, saya terdampar di Dubai, dan lebih anehnya saya merasa betah di sini, bukan hanya karena gaji yang saya peroleh di atas rata-rata tapi juga karena sistem tranportasi di Dubai memang sangat memanjakan warganya.

Ayo, Jakarta, saya yakin banget ” Engkau” mampu mempunya mesin pengisi ulang tiket bis hihihi, cuma satu yang menjadi ganjalan saya, kalo memang jakarta sudah punya mesin ini, pada mau kemana nanti para kondektur? Semoga saja mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih menjanjikan. Amin.
   

Catatan Pariwisata Dubai


Negeri yang saya mukimi saat ini, sebenarnya enggak keren-keren banget, mereka miskin lokasi-lokasi indah nan menawan, mereka tidak punya danau yang cantik, mereka juga tidak punya gunung yang hijau melambai, mereka cuma punya gurun, sedikit sungai dan budaya yang semakin hari semakin memudar.

Namun kemiskinan lokasi-lokasi indah tidak membuat mereka patah arang, segala cara di lakukan untuk mengembangkan pariwisata, tampaknya pemerintah Dubai sadar betul, minyak mereka udah habis karenanya harus di cari alternatif pemasukan.

Bisnis pariwisata adalah bisnis besar, banyak pihak yang akan kenyang jika industri ini dapat berkembang, sektor perhotelan, usaha perjalanan, produsen pertanian, kerajinan hingga orang-orang di pemerintahan.

Salah satu yang dapat membuat pariwisata berkembang pesat adalah kemudahan akses menuju tempat wisata, beruntung Dubai punya Emirates yang terbang hampir ke seluruh kota di dunia, selain itu mereka juga punya Fly Dubai yang konsepnya mirip-mirip dengan Air Arabia.

Dengan Emirates, semua orang dari ujung dunia dapat berziarah ke Dubai, turis-turis dari Eropah, Afrika, hingga Amerika mempunyai kesempatan yang sama, di samping itu penerapan Visa On Arrival juga membuat para turis tidak perlu ribet buat berkunjung ke Dubai.

Pembangunan fasilitas bandara serta sektor penunjang pariwisata lainnya di genjot dengan jor-joran, puncaknnya adalah Burj Khalifah( gedung tertinggi di dunia) awalnya emang agak tersendat, tapi saat ini semua pihak tidak dapat memungkiri adanya Burj khalifah telah membawa dunia pariwisata Dubai menuju ke arah yang sangat menggembirakan.

Segala paket wisata Dubai di tawarkan melalui promosi yang tiada henti, di mana ada pameran wisata dunia, dapat di pastikan Dubai menjadi salah satu pesertanya, sepertinya pemerintah Dubai sadar betul, untuk dapet Ikan besar mereka harus pake umpan yang besar pula.

Jika anda berkunjung ke kota gurun ini, semua pihak akan berusaha menjadikan kunjungan anda penuh dengan kesan, sehingga akhirnya anda dapat bercerita betapa menyenangkannya pelesiran ke Dubai, dari mulut ke mulut pun tersebar khabar, bahwa anda tidak boleh mati dulu sebelum datang ke Dubai.

Salah satu paket wisata yang di tawarkan oleh Dubai adalah wisata gurun, di sini ada beberapa paket yang dapat anda ikuti, seperti bergoyang-goyang di atas punggung onta, makan dan minum hidangan khas gurun serta atraksi tari perut.

Anehnya, rerata penari perut itu bukan perempuan Arab asli, mereka adalah para wanita Rusia, em, kebayang kan betapa menariknya aksi mereka? jangan di bayangkan deh, mending anda segera hubungi biro perjalanan anda untuk pesan tiket ke Dubai.

Selain wisata gurun ada juga wisata bus, ada dua kategori bus, pertama bus yang tampa atap, di sini anda dapat duduk di atas bus sambil memandang kota Dubai, kedua Bus sungai, disini anda akan di ajak keliling kota dan nyebur ke Sungai.

Menyisiri Sungai sambil melihat aktivitas warga Dubai, sungguh suatu pengalaman yang mendebarkan. Sebenarnya masih banyak yang bisa saya ceritakan tetapi untuk kali ini cukup sampai di sini dulu, kali lain saya akan bercerita bagaimana Dubai menarik para pekerja hotel kelas dunia membanjiri kota ini.

Ada baiknya kita juga belajar,  bagaimana mereka mengajak para Elit Chef untuk mukim di Dubai, hasilnya segala makanan dari segala penjuru dunia dapat anda temukan dengan mudah di sini, mulai dari makanan Thailand, Jepang hingga Meksiko.

Apa yang kita pelajari dari Dubai, bolehlah sedikit nekat kalo emang hasilnya mantaffff. hihihi.

                                 Bis Sungai, salah satu yang perlu anda naiki kalo maen ke Dubai

   

Arti Perahu Bagi Orang Sekayu


Rumah nenek di Kerengen(kampung imut di Sekayu) sekarang telah rubuh, dulu, rumah panggung  itu begitu kukuh, dari jendelanya yang banyak aku memandang sungai musi, pintu rumah nenek hanya ada dua, satu pintu depan satunya pintu belakang.

Tidak ada kamar, dari pintu depan aku langsung dapat melihat pintu belakang, karena tidak ada kamar maka ruangan rumah terasa begitu lapang, di sebelah sudut ada sebuah ranjang yang di beri kelambu, ketika menjelang tidur lampu serongkeng di matikan dan hanya suara hewan-hewan yang terdengar.

sayup ku dengar suara teriakan monyet-monyet lalu ada juga suara angin serta suara bisikan dari sang penjaga sungai musi. Setiap musim hujan datang sungai musi meluap sampai ke dekat jendela rumah nenek, aku tidak dapat pergi kemana-mana tampa menggunakan biduk(perahu kecil).

Biduk itu di ikat di tangga rumah panggung nenek, ada dua sampan di sana, setiap hendak berpergian nenek selalu menaikan kainnya dan dengan cekatan nenek melompat ke biduk. Nenek hanya dapat mendayung pelan, tapi sudah cukup membuat biduk bergerak.

Selain biduk ada juga ketek, ini perahu yang di beri atap, ada semacam kamar kecil di atas ketek, sama dengan biduk,  ketek juga hanya mampu bergerak pelan, dari bawah ketek terdengar suara keretek-keretek mungkin inilah sebabnya mengapa alat tranportasi ini di namakan ketek.

Sudah pernah aku naiki ketek, menyusuri sungai musi, ku tatap pinggir sungai yang dihiasi oleh rumah-rumah panggung, sejak kejadian banjir kemarin aku baru menyadari mengapa rumah-rumah orang Sekayu selalu berbentuk rumah panggung yang tinggi.

Seandainya rumah mereka di bangun rendah, bisa saja serombongan ular berbisa dan buaya muara tersangkut di bawah meja ketika banjir datang melandah.   sejak dulu aku telah mendengar sebuah legenda tentang buaya putih.

Dari mulut ke mulut aku mencoba menyelusuri keberadaan buaya yang konon berwarna putih. Buaya adalah makhluk yang memesona, kadang buaya menyamar jadi seonggok kayu, lalu orang-orang yang mandi di sungai tidak menyadari dan akhirnya tersebarlah  berita, anak fulan bin fulan tewas di telan buaya.

Selain suka menyerang orang yang mandi buaya juga suka menerkam orang yang sedang buang hajat, orang-orang Sekayu memang suka membuang hajat di pinggir sungai, maklumlah toilet mereka juga berada di sana. Sebenarnya ada satu lagi makhluk yang menyeramkan yang suka menyerang,  kami menyebutnya hantu banyu(air).

Konon, makhluk ini punya rambut yang panjang, dia juga menarik orang-orang yang berenang di sungai musi hingga ke dasar sungai, setelah di tarik orang tersebut akan kehilangan nyawanya, selang beberapa saat tubuhnya akan mengapung ke permukaan sungai. tentu saja sudah dalam keadaan menjadi bangkai.

Walau pun bahaya selalu mengancam, orang-orang Sekayu tidak dapat hidup tampa sungai, bagi mereka sungai adalah urat nadi kehidupan, mereka mandi, mencuci hingga mencari makan di sana, bukan mereka tidak peduli dengan bahaya tapi itulah yang terjadi.

Ada beberapa jampi-jampi yang di ajarkan ketika mendekat ke sungai, jampi tersebut berguna untuk menghalau segala macam mara bahaya mulai dari terkaman buaya hingga tarikan hantu banyu. Tapi hantu banyu dan buaya jarang menyerang orang yang berperahu.

perahu kecil(biduk) yang ku tumpangi dengan nenek memang hanya mampu membawa dua orang, ada rasa takut dan cemas, seandainya biduk ini terbalik, tapi nenek menenangkanku dengan matanya yang setengah terpejam, aku tidak tahu apakah nenek tertidur atau pura-pura tidur.

memandang wajah nenek telah membuatku lebih tenang, biduk yang kami tumpangi telah berada di tengah sungai. Dengan perlahan biduk itu menyusuri sungai musi yang airnya kecoklat-coklatan. Aku tak dapat membayangkan bagaimana kalo orang sekayu tidak punya perahu.

Hanya perahu yang mampu menjadi alat tranportasi, dengan perahu orang Sekayu mencari ikan di sungai. Jika engkau bertanya kepada orang Sekayu, apakah yang terpenting bagi orang sekayu setelah menyembah Tuhan dan berketurunan, bisa jadi jawabnya adalah sungai Musi dan perahu.

Pernah terbersit dalam hatiku, suatu saat nanti ketika malam bulan purnama, aku akan berperahu sendirian, menyusuri sungai musi, semoga saja keberuntungan akan menyertaiku saat itu hingga aku dapat melihat penampakan sang buaya putih.

Buaya Putih selalu hadir di saat bulan dalam kedaan penuh, air sungai musi akan berkecipak lalu secara perlahan terlihatlah mocongnya yang berwarna putih, Konon, siapa saja yang dapat melihat buaya putih hidupnya akan selalu di selimuti keberuntungan.

Jika dia berdagang, jualannya akan laris, seandainya dia mencalonkan diri menjadi lurah maka warga akan berduyun-duyun memilihnya. Oleh sebab itu setiap bulan purnama datang perahu-perahu tampak beriringan menyusuri sungai, niat mereka hanya satu berharap sang Buaya menunjukan batang hidungnya.

Aku masih dalam biduk ketika secara samar ku lihat air sungai tampak berkecipak, mungkinkah ini pertanda sang buaya akan datang? tak kuduga  ada air menerpa wajahku, setelah ku usap-usap, aku baru sadar mimpi itu telah berlalu.

                                                       Kalo ini perahu orang orang Dubai
Ku buka jendela kamar, lambat ku rasakan angin gurun menyapaku, oh, Tuhan aku masih di Dubai…
   

Aa Gym Akhirnya Kembali ke Teh Ninih


Alhamdulillah, berita baik itu datang juga, Akhirnya Aa Gym Kembali ke Teh Ninih, tiada yang dapat ku katakan kecuali ungkapan syukur ke hadirat Tuhan yang maha adil, yang berkat izin-Nya Aa Gym dan Teh ninih kembali menikah. Kita semua berharap pernikahan beliau berdua langgeng dan hanya berakhir ketika Tuhan memisahkan mereka dengan kematian.

Aa Gym adalah sosok yang telah banyak memberikan inspirasi kepada diriku pribadi, tidak mudah menyerah dan pantang menjadi beban, adalah ajaran beliau yang sampai saat ini terus aku praktekan. Adalah kang Ade Almarhum yang memperkenalkan aku dengan pesantren Darut Tauhid Bandung.

Aku dan kang Ade adalah santri dari sebuah pesantren imut di Sarijadi, kebetulan guru kami, ustadz Mumu satu seperguruan dengan Aa Gym, beliau berdua pernah sama-sama belajar dengan KH. Khoir Afandi pengasuh pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya.

lalu pada suatu malam berangkatlah aku dan kang Ade ke pesantren Darut Tauhid, Dulu, DT belum sebesar sekarang, semuanya masih sangat sederhana, bahkan saking sederhananya tempat wudhunya juga masih dari gentong yang di bolongin.

Aa Gym berceramah sambil mengutip Ibnu Athaillah, pengarang kitab Hikam, sebuah kitab yang sampai saat ini tetap menjadi rujukan utama para pengkaji Tasawuf. Sejak itu apabila ada waktu luang aku selalu menyempatkan diri mengaji di DT.

Pernah juga aku dengar jika Aa Gym tidaklah semumpuni para Kyai yang lain, beliau tidak pernah menamatkan kitab Alfiyah( sebuah kitab Tata bahasa Arab) tapi aku menyakskan  sendiri banyak ustadz-ustadz yang pandai bahasa Arab ikut mengaji dengan Aa gym.

”Apa yang di sampaikan dari hati akan kembali ke hati” inilah kata-kata Aa yang selalu aku ingat, mungkin banyak orang yang lebih pandai dari Aa Gym tapi tidak banyak yang di karuniai ketulusan dan kebeningan hati. Aku mulai jarang ikut ke pengajian Aa ketika sudah bergelut dengan dunia kerja.

Namun sekali-kali, ketika ada waktu luang aku berusaha untuk menghadiri majelis beliau, terutama pada malam jum’at. Seiring perjalanan waktu Aa Gym mulai di kenal banyak kalangan, tawaran berceramah pun mengalir dengan derasnya.

Aku bersyukur semua dengan hal itu, karena akan semakin banyak orang yang tahu tentang pentingnya menjaga hati, Rujukan Aa Gym pun tidak hanya berkutat dengan kitab Hikam saja, beliau juga mengutip kitab Ihyanya Imam Al-Ghozali.

Pernah pada suatu ketika ada tamu dari Arab,  mau tidak mau Aa Gym harus berbahasa Arab, untuk percakapan biasa Aa Gym masih bisa melayaninya, namun ketika sudah masuk ke persoalan yang lebih pelik lagi Aa Gym di bantu oleh seorang santri yang pandai bahasa Arab.

Aa Gym tidak malu, bahkan dengan terus terang mengatakan bahwa beliau masih belajar bahasa Arab, lantas apa respon dari tamu tersebut?  sang tamu kagum dengan kelapangan dada Aa Gym, bahkan berkata,” baru belajar saja, sudah mampu membangun pesantren sedemikian besar, apalagi nanti kalau sudah pandai?”.

Ala Kulli haal, selamat sekali lagi kepada Aa Gym dan Teh Ninih,” Barakallahulakuma wabaraka alaikuma,wajama’a bainakuma fii khoir.