Ada Polisi di Depan makam Nabi

Di malam jum’at ini, saya  teringat sebuah peristiwa yang terjadi beberapa tahun silam, ketika  saya berziarah ke makam nabi  Muhammad SAW, waktu itu   saya melihat sosok-sosok berseragam, mereka tegak berdiri, menghalau setiap pecinta untuk merapat  lebih dekat, jangankan merapat, tangan terangkat agak lama juga sudah membuat mereka mendekat seraya mendorong kita agar segera mengikuti arus lautan manusia.

Manusia-manusia dari segala penjuru dunia, datang ke tempat ini, sebuah tempat ”keramat” di mana telah di makamkan seorang anak manusia yang bernama Muhammad, beliau sama seperti manusia layaknya, namun Tuhan semesta alam telah memilihnya menjadi utusan terakhir.

Makamnya selalu ramai, kebanyakan peziarah hanya bisa melambaikan tangan, termasuk saya tentunya, dengan dada bergetar menahan rasa sesak karena di gempur kerinduan tak bertepi saya hanya bisa menatap dari jarak yang lumayan jauh.

Di balik dinding itu telah berbaring sosok suci manusia pilihan Tuhan, seorang yatim yang telah menghabiskan semua jatah usianya untuk berjuang menegakan kebenaran Islam,  sampai saat ini tak terhitung jumlah kitab yang membahas sosok Muhammad SAW.

Bukan hanya dari kalangan Islam, mereka yang di luar Islam pun tertarik untuk mengeja setiap jejak langkah sang nabi. Adalah Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qorni yang telah menyusun sebuah kisah nabi secara apik, saya akan mengutip Al-Qorni untuk menjelaskan sosok  nabi yang telah membuat banyak manusia terjerat panah cinta.

Pada bab Kepribadian Muhammad Rosulullah  Al-Qorni menulis…

Muhammad seorang yang benar.

Beliau adalah orang yang paling benar perkataanya. Apa yang d bicarakannya adalah haq,benar dan adil.Sepanjang hidupnya beliau tidak pernah mengenal apa yang di sebut dengan dusta. baik saat sungguhan maupun saat bergurau.Bahkan beliau mengharamkan dusta dan mencela pelakunya serta melarang manusia berdusta. Dalam sebuah hadist yang di ketengahkan oleh Bukhori 6904 dan Muslim 2607 melalui sahabat Abdullah bin Mas’ud di sebutkan beliau pernah bersabda.

Yang artinya ” Sesungguhnya berkata benar menuntun pelakunya kepada kebajikan dan sesungguhnya kebajikan menuntun pelakunya ke surga. seseorang yang senantiasa berkata benar dan berupaya keras untuk berkata benar sehingga di catat  di sisi Allah sebagai seorang yang benar…” hingga akhir hadist.

Sebenarnya masih panjang, cukuplah saya kutip sampai di sini saja. Bagian dari Muhmmad seorang yang benar, selanjutnya kita masuk kepada bahasan selanjutnya yakni Muhammad seorang yang sabar.

Masih menurut Al-Qorni, Belum pernah ada seorang pun yang mendapat berbagai macam musibah, kesulitan, penderitaan, dan keadaan yang kritis, seperti yang telah di alami oleh nabi Muhammad SAW, sedang beliau tetap sabar dan tegar.

” Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah” (QS. An-Nahl(16): 127)

Beliau sabar menghadapi masa yatim dan sabar terhadap kefakiran, kemiskinan, kelaparan, keperluan, dan kelelahan yang di alaminya. Beliau sabar menghadapi kedengkian musuh, ejekan musuh, dan terkadang kemenangan musuh. beliau sabar saat di usir dari kampung halaman, di keluarkan dari negerinya, dan di jauhkan dari keluarga dan sanak familinya. Beliau sabar saat kerabatnya di bunuh, sahabat-sahabatnya di siksa, para pengikutnya di cerai beraikan dan seterusnya….

Muhammad seorang yang dermawan

Beliau adalah makhluk Allah yang paling mulia dan manusia yang paling dermawan, Telapaknya bak mendung yang mengandung banyak kebaikan dan tangannya bak hujan yang deras menurunkan kemurahannya.bahkan dalam hal kemurahan, beliau lebih cepat melakukannya daripada angin yang bertiup.

Muhammad seorang yang pemberani

Beliau terjun ke dalam kancah peperangan, ikut berperang secara langsung dengan dirinya yang mulia,membiarkan jiwanya terancam bahaya, dan mempersembahkan dirinya kepada kematian tampa rasa takut dan ngeri. Beliau tidak pernah lari dari medan peperangan sama sekali tidak pernah mundur barang selangkah pun  saat perang sedang memuncak dengan sengitnya, ketika pedang -pedang berkelebatan dan tombak-tombak saling menghujam.

Muhammad seorang yang zuhud

Zuhud yang di lakukan nabi adalah zuhudnya seorang yang mengetahui bahwa dunia ini fana, cepat sirnanya, sedikit bekalnya, dan pendek usianya; dan bahwa akherat itu kekal berikut dengan segala yang di sediakan oleh Allah bagi kekasih-kekasih-NYA.

Nabi adalah seorang yang menyeru melalui ucapan, perbuatan, dan keadaanya, untuk berzuhud terhadap duniawi dan bersiap-siap menyambut akhirat dengan beramal.

Dalam sebuah hadist nabi bersabda yang artinya ” Tiada yang dapat kamu mamfaatkan dari hartamu,kecuali apa yang kamu makan, lalu kamu habiskan, atau apa yang kamu pakai, lalu kamu usangkan, atau apa yang kamu shadaqahkan, lalu kamu kekalkan.”(Hadist yang di ketengahkan oleh Imam Muslim 2958) ( Visualisasi kepribadian Muhammad, Dr. Aidh Al-Qorni)

Sebenarnya masih banyak lagi sipat-sipat sang nabi yang lain seperti, Penyantun, penyayang, banyak berdzikir, banyak berdoa, mempunyai ambisi, suka menangis, dan seterusnya, namun saya takut nanti tulisan ini akan semakin panjang.

Di tengah lautan manusia itu saya kembali menatap polisi yang berseragam, niat mereka pasti baik, agar para pecinta dapat di atur dengan baik. Kecintaan kepada sang Nabi merupakan kecintaan yang ”aneh” di saat kita tahu bersama, rasa cinta dapat tumbuh ketika kita dapat melihat sosok yang kita cintai, seperti cinta seorang pria terhadap seorang wanita misalnya.

Sedangkan sosok sang nabi tidak pernahlah saya saksikan secara langsung, perkenalan pertama saya kepada sosok manusia suci ini adalah di saat guru ngaji saya bercerita bahwa di tanah Arab telah lahir seorang manusia yang bernama Muhammad.

Beliau lahir dalam keadaan yatim, bertepatan di saat kelahirannya, pasukan gajah menyerang makkah untuk menghancurkan ka’bah. Setelah itu namanya selalu saya sebut ketika mengerjakan sholat, selanjutnya tampa terduga rasa cinta itu mengalir dalam aliran darah.

Hingga akhirnya Tuhan memberikan izin kepada saya untuk menengok makam beliau  di Madinah, saat itulah di tengah rasa yang bergejolak saya lambaikan tangan kepadanya, dengan penuh harap, saya memohon kepada Tuhan agar  kelak nanti di akhirat dapat berjumpa dengan sang nabi

Dubai, malam jum’at,  di saat besok kita di sunatkan untuk memperbanyak sholawat kepada nabi Muhammad SAW