Ngintip Cewek Mandi di Kapal Pesiar Costa

Sebentar lagi, sehabis sholat jum’at saya dan kang Daniel serta kang Iyeng akan ”mengintip” kemewahan dan kemegahan kapal pesiar Costa. Kapal pesiar Costa sempat naik daun, ulet bulu kali ya? ketika karam di pinggir laut Italia. Untunglah semua staf asal Indonesia selamat semua, cuma ada beberapa orang yang dilaporkan terluka.
Dubai emang punya sebuah pelabuhan yang keren dan gede, sebuah pelabuhan yang kapasitasnya mampu menjadi tempat parkir 4 kapal pesiar ukuran raksasa dalam waktu yang berbarengan, coba bayangkan apakah ada pelabuhan seperti itu di kota-kota Indonesia?

Hebatnya lagi, semua tamu dari ke 4 kapal pesiar jumbo tersebut dapat di layani dengan pelayanan yang efektif, kalo tidak mau mengatakan cepat, saya tidak dapat membayangkan apakah para petugas pelabuhan kita mampu melakukan ini.
Paling-paling mereka keteteran, dan tentunya akan  mengambil kesempatan dalam kesempitan seandainya ada peluang. Para petugas kita perlu di berikan pelatihan berfikir cepat, bertindak tepat dan tentu saja tetap ramah karena bagaimana pun juga wajib hukumnya menghormati tamu apalagi tamu -tamu yang datang ini akan memberikan tambahan devisa.

Melatih manusia emang ribet, saya beberapa kali melakukan pelatihan terhadap staf yang baru ketika masih nguli di Bandung, mereka para staf baru itu memang menguasai ilmu tapi mental mereka belum sampai kepada tahap melayani dengan hati.

Kalo mau contoh yang paling ektrem, sebenarnya kita bisa melongok kepada tugasnya pramgari, reseptionis hotel dan para petugas penerima tamu di spa-spa kelas international, mereka-mereka itu telah memiliki senyuman yang ”otomatis” enggak sepenuhnya datang dari hati memang tapi tetap saja tersenyum lebih baik ketika menerima tamu daripada manyun, bener atau betul? hihihi

Kekuatan senyum akan mencairkan kebekuan, saya kagum dengan orang-orang barat( bule) senyum dan jabat tangan mereka terlihat begitu tulus, kebekuan yang terjadi,biasanya pada pertemuan pertama akan langsung mencair karena keramah tamahan mereka.

Sebelumnya kang Daniel yang menelepon saya, menanyakan apakah saya punya acara pada hari jum’at? saya katakan kalo jum’at saya enggak kemana-mana. Setelah itu dia menawarkan apakah saya mau ”ngintip” isi jeroan kapal pesiar Costa.
Kebetulan kang Daniel punya teman yang bekerja di sana, setiap kapal pesiar Costa merapat di Dubai.

 Para stafnya  yang asal Indonesia selalu hadir dan mampir di rumah makan khas Indonesia yang di kelola oleh kang Daniel dari sanalah akhirnya kang Daniel punya jalan untuk mengubek kapal pesiar mewah yang gedenya minta ampun.

Syaratnya kita cuma kasih poto copy paspor, semoga nanti perjalanan saya, kang Daniel dan kang Iyeng akan lancar-lancar aja hihihi, walau belum berangkat saya sudah membayangkan sesuatu, misanya, ini misalnya hihihi gpp toh, wong, mengkhayal engak pake bayar.

Ketika masuk kapal kita akan melihat para tamu yang mandi di kolam yang berada di atas kapal, bisa jadi juga kita akan bertemu dengan bintang film asal Amerika atau bertemu dengan para pesohor dunia lainnya, kalo emang bener bertemu, siapa tahu mereka mau saya wawancarai hihihi. ( Bangun-bangun).

Sebenarnya saya punya beberapa kesempatan untuk bekerja di kapal pesiar, tapi ada hal-hal yang tak bisa saya ungkapkan mengapa saya tidak memilih bekerja di hotel ”terapung” ini.  Saya juga punya mantan-mantan manager yang sebelumnya sempat ”mencicipi” kapal pesiar.

Mereka rerata galak-galak. ”kejam” dan sedikit ‘’sadis”… kita enggak bisa boong, misalnya ketika kepala sedikit pusing lalu kita menelepon ke kerjaan, mengatakan kalo kepala kita agak pusing, pasti jawaban mereka, ” udah masuk aja kerja, nanti kalo memang enggak kuat baru pulang.”.

Seandainya kita tetap enggak mau masuk mereka akan menanyakan surat sakit dari dokter, jangan coba-coba bikin surat sakit dari dokter palsu, karena mereka para manager’’sadis” itu akan langsung menelepon ke dokter yang bersangkutan untuk menanyakan apakah kita memang benar-benar sakit?

Udah, dulu ya, mau jum’atan dulu, nanti tulisan ini akan saya masuki foto di kapal pesiar hihihi kalo sekarang foto-fotonya belum ada, wong berangkatnya juga habis jum’atan. Hitung-hitung ini tulisan pemanasan sebelum nanti laporan yang lebih  lengkap menyusul.