Polisi Dubai

Seragam polisi Dubai mengingatkan saya akan busana hansip, hijau mirip dengan warna bubur kajang ijo, mobil patrolinya juga berwarna hijau karena itu para TKW menyebutnya sebagai ”kacang ijo”…jika ada TKW  kaburan yang sedang berjalan jalan di Dubai mereka akan sangat berhati hati dengan kehadiran ” kacang ijo”.

Entahlah mengapa para polisi Dubai dapat mengenali para TKW padahal TKW sudah bereksprimen dengan pakaiannya, mereka enggak lagi berkerudung tapi sudah mengenakan pakaian biasa tapi tetep saja polisi Dubai dapat mendeteksi mereka.

Selain berbusana hansip polisi polisi di Dubai juga punya kemiripan dengan polisi di tanah air, itu jika bicara mengenai ukuran lingkar pinggang, yang hanya membedakannya mereka dengan polisi di tanah air adalah polisi Dubai anti  sogok. kalo kita melanggar ya sudah siap siaplah di denda. Dubai adalah kota seribu denda. Makan di metro kena denda, nyebrang sembarangan kena denda apalagi kalo salah posisi parkir, seorang rekan kena denda besar ketika salah memarkirkan kendaraanya di bandara Dubai.

Sebenarnya  polisi Dubai ramah ramah, asal kita enggak gugup mereka cukup bersahabat kok, yang penting kita enggak ngelakuin perbuatan perbuatan yang melanggar hukum, syaratnya ya itu tadi, tenang, alias rileks, inget dalam hati bahwa mereka enggak bakalan gigit hihihi.

Tidak jarang karena kita udah gugup duluan maka jawaban kita ngelantur, jadi aja persoalan yang tadinya sepele jadi tambah ruwet, satu lagi jangan pernah menunjuk polisi Dubai dengan jari, karena bisa di anggap pelecehan. yang penting kalo kita memang tidak ‘’sanggup” mengatasi mereka, segeralah  teleponlah atasan atau orang orang yang kita anggap dapat berkomunikasi lebih baik  dengan mereka.

Beda lagi dengan polisi yang berdinas di Dubai metro, rerata mereka adalah polisi muda, cuma pake pentungan, membuat tampilan mereka semakin mirip dengan hansip, mengapa mereka tidak membawa senjata api? mungkin ini baru mungkin ya, biar penampilannya  engak terkesan menyeramkan kali ya? wkwkwkwk.

Kadang saya melihat mereka memainkan HP nya di sela sela bertugas, kadang juga mereka mengobrol dengan rekannya yang lain, tidak tampak kecemasan atau wajah wajah stres, semuanya serba senang, gimana enggak senang karena bisa jadi selama mereka jadi polisi mereka jarang banget menemukan copet misalnya atau mereka harus lari lari mengejar tukang jambret.

Satu hal yang membuat polisi Dubai harus di waspadai adalah ketika mereka menyamar, maksudnya mereka tidak mengenakan seragam ”hansipnya” ..lantas pakaian apa yang mereka kenakan? mereka sering kali berpakaian khas Arab( kondura).

Jika anda maen ke Dubai dan sempat singgah di karama Centre, hati hatilah ketika menyebrang, gunakanlah tempat penyebrangan yang ada, kalo tidak anda harus siap siap kena denda, ketika bertemu dengan pak Edsanto di tempatnya bunda Khodijah, mas Eko, salah seorang rekan di Dubai, ber cerita bahwa dia kena denda oleh polisi yang sedang menyamar karena ketangkap basah salah menyebrang jalan.

Sebelumnya rekan saya yang bernama Daniel juga kena denda karena salah menyebrang, uniknya lokasi mas eko dan kang daniel sama persis yakni di dekat karama centre…oleh karena itu kalo pergi  ke karama saya  bener bener harus waspada kalo mau nyebrang, takutnya kalo lagi apes, hilang deh, 180 dirham( 1 dirham 2300).

Uniknya polisi Dubai bukan hanya berasal dari orang Dubai asli, malah kalo saya perhatikan banyak dari mereka yang berasal dari negara lain, seperti Pakistan, Iran, Oman, malah ada juga yang berasal dari nepal, sayang saya belum pernah bertemu polisi Dubai yang berasal dari Indonesia

Polisi Dubai, perhatikan lingkar pinggangnya. Dubai expatblog.com

.
Itulah sedikit cerita mengenai polisi timur tengah, terakhir,polisi Dubai enggak bakalan ketemu sama geng motor karena itu kita harus sedikit menaruh hormatlah sama polisi di tanah air  walau bagaimanapun juga kehadiran polisi teteplah kita butuhkan.